REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis gadai Pegadaian mengalami peningkatan melebihi rata-rata industri pembiayaan sebesar enam persen. Bisnis Pegadaian yang ditunjukkan dalam pinjaman yang diberikan atau outstanding loans (OSL) per November 2018 tercatat sebesar Rp 40,3 triliun
Direktur Pegadaian Sunarso mengatakan jumlah ini meningkat 9,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Sebanyak 84 persen dari nilai OSL tersebut merupakan bisnis gadai sedangkan sisanya adalah bisnis non gadai.
"Angka ini tumbuh lebih besar dari rata-rata industri pembiayaan yang tumbuh sebesar 6 persen," kata dia pada Republika.co.id, Kamis (27/12).
Periode November 2018, jumlah pendapatan usaha tercatat sebesar Rp 10,4 triliun atau meningkat 9,02 persen secara YoY. Jumlah laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun. Pada akhir tahun 2018 laba bersih diproyeksikan sebesar Rp 2,7 triliun.
Jumlah tersebut meningkat sebesar delapan persen dibandingkan periode sampai dengan Desember 2017 sebesar Rp 2,5 triliun. Rasio-rasio keuangan mencerminkan angka yang sehat, NPL Gross sebesar 1,7 persen dan Nett 0,4 persen.
Kemudian DER 1,6 kali jauh dibawah ketentuan maksimal sebesar 10 kali sehingga masih bisa di leverage untuk pengembangan bisnis. ROA tercatat 5,3 persen dan ROE sebesar 14,0 persen. Rasio BOPO sebesar 67,0 persen.
"Serta tingkat ROA dan ROE ini berada diatas rata-rata industri multifinance," katanya. ROA industri 3,2 persen sementara ROE sebesar 14,1 persen.