REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis Gadai emas mengalami peningkatan cukup signifikan baik menjelang akhir tahun maupun secara year on year. Investasi emas juga mencatat peningkatan seiring dengan meningkatnya likuiditas dan daya beli masyarakat menjelang tahun baru.
Corporate Secretary Mandiri Syariah, Ahmad Reza mengatakan bisnis gadai Mandiri Syariah mengalami peningkatan cukup signifikan pada 2018. Omsetnya tumbuh sekitar 20,5 persen secara total. Ia tidak menyebut nominal.
Per 30 April 2018 portofolio Gadai Mandiri Syariah mencapai Rp 2,5 triliun dengan target Rp 3 triliun pada akhir tahun. Reza menyampaikan bisnis gadai emas biasanya mengalami peningkatan di akhir tahun.
"Bisnis Gadang Mandiri Setiap akhir tahun produk Gadai Emas Mandiri Syariah cenderung naik. Dibandingkan tahun lalu kenaikannya sekitar 16 persen," kata dia pada Republika, Kamis (27/12).
Produk Gadai Mandiri Syariah dapat diakses di hampir seluruh outlet Mandiri Syariah di Indonesia. Produk tersebut dapat menjadi solusi penyediaan uang tunai secara aman, mudah dan murah.
Sama halnya dengan Pegadaian yang terus meraup pasar gadai dan investasi emas. Direktur Pegadaian, Sunarso mengatakan peningkatan transaksi Tabungan Emas yang cukup signifikan karena literasi dan promosi.
"Disamping literasi dan promosi yang dilakukan secara terarah, juga didukung adanya fasilitas mobile application, Pegadaian Digital Service (PDS)," katanya pada Republika.
Aplikasi memudahkan nasabah untuk bertransaksi mulai dari pembukaan rekening Tabungan Emas, top up, buyback, transfer. Termasuk melakukan transaksi gadai Tabungan Emas.
Ia menyampaikan produk investasi emas dapat dipenuhi melalui pola cicilan atau angsuran dan tunai retail. Baik secara cash and carry, maupun dalam bentuk Tabungan Emas.
Untuk pola cicilan atau pembiayaan produk Mulia per November 2018 tercatat outstanding loan (OSL) sebesar Rp 460 miliar atau tumbuh 22,1 persen year on year. Tercatat total penjualan Tabungan Emas Januari-November 2017 sebanyak 1.109.682 gram atau 1,11 ton.
"Sedangkan Januari hingga November 2018 sebanyak 1.730.344 gram (1,73 ton) atau meningkat sebesar 55,9 persen," katanya.