REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Harga beras di pasaran Kota Padang, Sumatra Barat terpantau stabil pada periode libur akhir tahun ini. Salah satu pedagang di Pasar Raya Padang, Zainal (63 tahun), menyebutkan bahwa harga jual beras saat ini masih bertahan sejak dua bulan terakhir. Beras jenis Solok Sokan misalnya, dijual dengan harga Rp 25 ribu per gantang.
Sementara itu, beras medium Solok dijual dengan harga Rp 23 ribu per gantang dan beras IR 43 atau yang dikenal dengan 'beras Padang', dijual dengan harga Rp 21 ribu per gantang. Sebagai informasi, masyarakat di Sumbar lebih akrab dengan satuan 'gantang' dibanding kilogram (kg) dalam perdagangan beras. Perbandingannya, satu gantang setara dengan ukuran 1,4 kg hingga 1,5 kg beras.
Kepala Divre Bulog Sumatra Barat, Suharto Djabar, menjelaskan bahwa stabilnya harga beras di pasaran Sumbar disebabkan pasokan yang terjaga. Bulog sendiri sudah mengantisipasi dengan cadangan beras 16 rib ton di seluruh gudang yang ada untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan. Apalagi dalam sebulan belakangan, tingginya curah hujan sempat memutus sejumlah jalur utama distribusi.
"Meski tidak ada permintaan, kami pun tetap melakukan operasi pasar setiap hari," jelas Suharto di Pasar Raya, Jumat (28/12).
Suharto menyebutkan bahwa cadangan beras yang disimpan Bulog saat ini berasal dari beras lokal Sumbar, Lampung, dan beras impor dari Vietnam. Untuk mengantisipasi kebutuhan pada 2019, Bulog berencana menambah cadangan beras sebanyak 5 ribu ton lagi. Artinya, cadangan beras di gudang Bulog sebanyak 20 ribu ton bisa menopang kebutuhan hingga Lebaran 2019.
"Apabila terjadi permintaan di luar kebiasaan kita Bulog akan menambah stok dari Jawa," katanya.