REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca tsunami yang menerjang Wilayah banten dan Lampung, PLN terus lakukan upaya perbaikan infrastruktur kelistrikan. Kepala Satuan Komunikasi Corporate PT PLN (Persero) I Made Suprateka mengatakan di Pandeglang dan Banten hingga pkl 11.00 WIB (25/12) PLN telah berhasil nyalakan 236 gardu dari 248 gardu distribusi yang padam.
Sementara 12 gardu lainnya dinyalakan dengan genset PLN. Selain itu upaya perbaikan 50 tiang transmisi juga terus dilakukan dengan mengerahkan 199 personil gabungan yang di datangkan dari Jakarta dan Jawa Barat. Saat ini tambahan 43 genset sudah tiba di posko Tarogong untuk segera didistribusikan ke daerah-daerah yang sulit diakses.
Untuk mempercepat proses mendirikan tiang PLN juga telah mendatangkan 9 mobil crane dari Unit Induk jakarta raya dan Banten. PLN juga mengerahkan 31 pasukan mobil untuk mobilisasi tekhnis maupun non tekhnis.
Sementara di Lampung, dari 22 gardu padam, 20 gardu sudah berhasil dinyalakan. Targetnya 2 buah gardu sisanya akan diselesaikan pada hari ini. Pararel PLN juga tengah memperbaiki 12 tiang baik yang roboh maupun patah akibat terjangan tsunami.
Hambatan proses recovery yakni dikarenakan akses jalan yg masih dalam proses pembersihan pihak Pekerjaan Umum (PU). PLN tembus daerah terisolasi untuk salurkan bantuan
Salah satu daerah yang terdampak cukup parah akibat terjangan Tsunami serta minim bantuan yakni daerah Sumur Pandeglang Banten. Setelah melalui akses yang sulit akhirnya Tim Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bisa menembus akses jalan menuju Kec. Sumur Pandeglang Banten yang sebelumnya sempat terputus karena akses jalan lama hancur terkena gelombang tsunami.
Saat ini, tim relawan YBM PLN yang terdiri dari 11 armada masing-masing berasal dari YBM PLN Pusat, UID Jabar, UID Banten, UID Disjaya, dan Indonesia Power berpencar ke tujuh lokasi yaitu Taman Jaya, Kp. Paniis, Tanjung Lame, Kp.Ciputih, Pulau Badul, Kp.Pasir Malang dan Kp. Katapang. Bantuan yang disalurkan berupa makanan, minuman, pakaian, dan layanan kesehatan.