Rabu 19 Dec 2018 13:03 WIB

Harga Pangan di NTT Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru

Secara umum ketersediaan komoditas pangan pokok di NTT aman dan stabil.

Red: EH Ismail
 Dinas Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan pemantauan komiditas pangan ke Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang dan Peternak ayam petelur lokal, Senin (17/12).
Dinas Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan pemantauan komiditas pangan ke Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang dan Peternak ayam petelur lokal, Senin (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dinas Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan pemantauan komiditas pangan ke Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang dan Peternak ayam petelur lokal, Senin (17/12). Hal itu dilakukan sebagai upaya pengendalian pasokan dan harga pangan pokok dan strategis menghadapi hari-hari besar keagamanaan nasional (HBKN) Natal dan tahun baru (Nataru) 2019.

Selain melakukan pemantauan, Dinas Ketahanan Pangan NTT juga menggelar rapat koordinasi pada Selasa (18/12). Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTT, Yovita A Mitak mengatakan, secara umum ketersediaan komoditas pangan pokok aman dan stabil.

“Pasokan dan harga komoditas pangan secara umum aman dan masih terkendali," ujar Yovita.

Dijelaskan Yovita, untuk beras di kisaran Rp 9 ribu/Kg – Rp 11 ribu/Kg, cabai merah keriting Rp 30 ribu/Kg, cabai merah besar Rp 30 ribu/Kg, cabai rawit merah Rp 40 ribu/Kg, bawang merah Rp 15 ribu/Kg – Rp 20 ribu/Kg, bawang putih Rp 22 ribu/Kg, minyak goreng curah Rp 12.500/liter, gula pasir curah Rp12 ribu/Kg, dan daging sapi murni Rp 90 ribu/Kg.

"Beberapa komoditas memang sedikit mengalami kenaikan, seperti daging ayam ras dari Rp 26 ribu/Kg menjadi Rp 37.500/Kg, dan telur ayam ras berkisar ras Rp 27 ribu/Kg - Rp 33 ribu/Kg.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Hadji Husen menjelaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan harga pangan di 22 kabupaten/kota di NTT, sehingga jika terjadi gejolak kenaikan harga, akan cepat terdeteksi.

“Setiap hari kami pantau harga bahan pangan pokok strategis di pasar dari seluruh kabupaten/kota. Selanjutnya disampaikan kepada gubernur dan bila diperlukan segera dilakukan intervensi pasar," tuturnya.

Kepala Divre BULOG NTT Eko Pranoto menambahkan, pihaknya memiliki stok yang cukup untuk melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui operasi pasar.

“Stok beras BULOG saat ini sangat kuat, aman untuk empat bulan kedepan. Seperti pada saat ini, kami melaksanakan Bazar Pangan Murah di Polda yang sangat diminati oleh masyarakat antara lain yaitu beras, gula, minyak, bawang, ayam, dan telur,” ujar Eko.

Rakor menyepakati akan mengadakan pertemuan dalam waktu dekat (21/12) melakukan tindak lanjut dengan mengundang para distributor, operasi pasar, dan menambah pasokan dari Dinas Peternakan sebanyak 40 ribu ekor ayam khusus untuk HBKN dengan harga Rp 35 ribu/Kg, maksimal Rp 40 ribu/Kg.

Hadir dalam Rakor Kepala Dinas Perdagangan, Dinas Peternakan, Kepala Divre Bulog, Satgas Pangan, dan perwakilan PD Pasar NTT, dan wakil dari Badan Ketahanan Pangan Kemeterian Pertanian (Kepala Bidang Penganekaragaman Pangan dan Kepala Bidang Kerawanan Pangan) selaku tim nasional pengawal HBKN Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement