Sabtu 15 Dec 2018 01:00 WIB

Semen Indonesia Ambil Alih Saham Holcim

Semen Indonesia menjadi perusahaan smen terbesar di ASEAN.

Pekerja mengangkat karung semen dari mobil untuk didistribusikan ke atas kapal di pelabuhan Muaro Padang, Sumatera Barat, Rabu (21/11/2018).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Pekerja mengangkat karung semen dari mobil untuk didistribusikan ke atas kapal di pelabuhan Muaro Padang, Sumatera Barat, Rabu (21/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales & Purchase Agreement) untuk mengambil alih sejumlah 6.179.612.820 lembar saham atau setara 80,6 persen kepemilikan saham PT Holcim Indonesia Tbk.

Pengikatan jual beli tersebut senilai 917 juta dolar AS pada Senin (12/11), pukul 19.00 WIB, di mana transaksi akuisisi ini akan dilakukan melalui PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia.

"Kami bersyukur dapat mengumumkan transaksi pengambilalihan saham yang transformasional bagi Semen Indonesia Group untuk dapat mempertahankan posisi sebagai 'market leader' di Indonesia," kata Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso.

Dalam situasi industri semen nasional yang semakin kompetitif, kombinasi antara Semen Indonesia dan Holcim Indonesia akan membuat foot print semakin besar dan kuat.

Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki empat pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix.

Pengambilalihan saham Holcim Indonesia ini dinilai akan semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar domestik. Dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahan, di mana Semen Indonesia Group memproduksi 38,2 juta ton dan Holcim 14,8 juta ton per tahun, menjadi penguasa Asian Tenggara.

Pengambilalihan saham ini akan memberikan tambahan kapasitas dan jangkauan geografis yang semakin luas bagi Semen Indonesia Group untuk mampu menangkap peluang pertumbuhan industri semen domestik serta memperkuat ketahanan industri semen BUMN di Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement