Jumat 14 Dec 2018 07:19 WIB

Dolar AS Menguat Didukung Data Tenaga Kerja yang Positif

Angka pengangguran di AS diperkirakan turun ke tingkat terendah

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS sedikit menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (13/12) atau Jumat (14/12) pagi WIB. Penguatan dolar AS karena data terkait pekerjaan menunjukkan pengetatan di pasar tenaga kerja AS.

Menurut statistik yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (13/12), jumlah angka pengangguran diperkirakan turun ke tingkat terendah dalam 49 tahun terakhir, yakni mencapai 206 ribu orang. Perkiraan tersebut menghilangkan kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.

Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1366 dolar AS dari 1,1365 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris meningkat menjadi 1,2660 dolar AS dari 1,2632 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7227 dolar AS dari 0,7219 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,60 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,21 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9933 franc Swiss dari 0,9928 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3355 dolar Kanada dari 1,3350 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement