Selasa 11 Dec 2018 19:42 WIB

Kerupuk Emping Melinjo Lebak Tembus Pasar Singapura

Kualitas kerupuk melinjo agar bisa berdaya dan di pasar domestik sampai mancanegara.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Perajin Emping Melinjo.
Foto: Antara
Perajin Emping Melinjo.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kerupuk emping melinjo Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, berhasil menembus pasar Singapura. Ini dilakukan melalui jasa perusahaan eksportir dari Jakarta. "Semua produksi kerupuk emping melinjo itu dipasok pasar ekspor," kata Hardi (50)seorang perajin warga Desa Banjarsari Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, Selasa (11/12).

Permintaan pasar negara tetangga itu cukup tinggi karena produk kerupuk emping melinjo Kabupaten Lebak memiliki kualitas juga makanan organik. Selain itu juga produksinya secara tradisional dan tidak menggunakan pengawet.

Keunggulan lainnya, dia mengatakan, kerupuk emping Lebak asli dari buah melinjo tanpa menggunakan bahan campuran. Produk kerupuk emping melinjo di Singapura itu bukan hanya untuk konsumsi makanan yang ada di rumah makan atau warung soto, namun bisa dijadikan aneka makanan camilan, seperti rasa stroberi pedas, manis dan coklat.

"Kami terus meningkatkan kualitas kerupuk melinjo agar bisa berdaya saing di pasar domestik hingga mancanegara," katanya

Lilis (45), seorang perajin emping warga Desa Padasuka Kecamatan Warunggunung KabupatLebak mengaku bahan baku kerupuk melinjo 100 persen didatangkan dari wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang. Saat ini, harga melinjo sekitar Rp 12 ribu per kilogram dan setelah diproduksi dalam kemasan dijual Rp 60 ribu  per kg.

Selama ini, produksi kerupuk melinjo, selain memenuhi permintaan pasar DKI Jakarta dan Jabar juga ekspor ke Singapura. "Kami saat ini merasa kesulitan untuk mendapatkan bahan baku melinjo karena belum memasuki masa panen," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Babay Imroni mengatakan kehadiran perajin kerupuk emping melinjo dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat juga mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

Selama ini sentra kerajinan emping tersebar di Kecamatan Warunggunung dan Cikulur. "Kami terus membina agar pelaku usaha mikro berkembang dan mengalami kemajuan, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonom daerah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement