REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kenaikan harga pakan ayam sempat menyebabkan lonjakan harga untuk komoditas telur dan daging ayam di Kota Bandung pada awal Desember lalu. Setelah harga pakan kembali normal, harga dua komoditas tersebut pun mengalami penurunan.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Elly Wasliah mengatakan pekan lalu harga ayam dan telur memang sempat melonjak. Kenaikan ini terjadi dari mulai produsen, sehingga pedagang di pasaran pun menaikan harganya ke pembeli. Informasi ini didapat setelah pihaknya berkoordinasi dengan daerah produsen.
"Kalau kemarin kenaikannya itu di hulu karena ada kenaikan pakan ayam. Pakan ayam dari semula Rp 4.500 per kilogram (kg) jadi Rp 6.000 per kg," kata Elly saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/12).
Meski demikian, Elly mengatakan kenaikan tak berlangsung lama. Sebab pada pekan kedua Desember ini harga telur dan daging ayam mengalami penurunan. Untuk daging ayam turun rata-rata sekitar Rp 1.000 dan telur ayam turun Rp 300-500 per kg.
"Minggu ini ada penurunan karena pemerintah pusat sudah impor jagung untuk pakan ternak jadi berpengaruh terhadap harga pakan," ujarnya.
Untuk distribusi, Elly menilai tidak ada hambatan. Persoalan selama ini hanya di harga dari produsen.
Saat ini yang menjadi perhatian adalah kenaikan harga sayuran. Pekan kedua ini, jenis sayur yang harganya tercatat naik adalah cabai merah tanjung dan wortel.
"Cabai merah tanjung dan wortel itu panennya terganggu karena hujan. Distribusi terganggu karena lebih cepat busuk dan ada serangan penyakit. Karena cuaca semua," tambahnya.
Ia pun menjamin pasokan pangan di Kota Bandung aman hingga akhir tahun. Karenanya, masyarakat tidak perlu panik dalam membeli kebutuhan pokoknya.
Baca juga, Harga Telur dan Daging Ayam di Sukabumi Terus Naik