Senin 10 Dec 2018 14:56 WIB

Pejabat Kemendes PDTT Ziarah ke Makam Pionir Transmigran

Ziarah ini merupakan bentuk penghormatan dan doa kepada para pionir transmigran.

Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PKP2Trans Kemendes PDTT) R Hari Pramudiono  melakukan ziarah ke Makam Pionir Transmigrasi di Desa Sukra, Kabupaten Indramayu.
Foto: Kemendes PDTT
Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PKP2Trans Kemendes PDTT) R Hari Pramudiono melakukan ziarah ke Makam Pionir Transmigrasi di Desa Sukra, Kabupaten Indramayu.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PKP2Trans Kemendes PDTT) R Hari Pramudiono  melakukan ziarah ke makam pionir transmigrasi di Desa Sukra, Kabupaten Indramayu. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-68 Tahun 2018 yang jatuh pada setiap tanggal 12 Desember, Senin (10/12).

Dalam kesempatan itu Hari Pramudiono mengatakan, ziarah ini merupakan bentuk penghormatan dan doa kepada para pionir transmigran yang gugur saat itu.

"Kegiatan ziarah ke makam pionir transmigrasi ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-68 yang puncaknya akan dilaksanakan di Bengkulu. Insyaallah, dihadiri oleh Presiden RI, diharapkan nantinya kegiatan-kegiatan seperti ini dapat dilakukan di daerah-daerah tujuan transmigrasi khususnya di wilayah Indonesia Timur," ungkapnya seperti dalam siaran pers.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kemendes PDTT, Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu beserta jajaran, Ketua Umum Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI) beserta pengurus PATRI, dan peserta ziarah lainnya baik dari Kemendes PDTT maupun dari Kabupaten Indramayu.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Ahmad Bahtiar mengatakan, program transmigrasi tidak hanya untuk memindahkan penduduk ke daerah tujuan tetapi juga sebagai perekat NKRI. "Saya berharap kepada para transmigran untuk dapat mengembangkan potensinya dan sukses di tempat transmigrasi nantinya, sehingga tidak perlu lagi untuk kembali ke daerah asal," terangnya.

Sejalan dengan hal itu, Ketua Umum Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI), Sugiarto Sumas mengatakan bahwa ziarah ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pioner ketransmigrasian yang telah gugur dalam perjuangan mereka untuk bertransmigrasi. Dia berharap para transmigran dan anak transmigran yang berhasil di daerah tujuan dapat mengunjungi monumen pioner transmigrasi untuk ikut mengirimkan doa.

"Saya mengapresiasi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi yang melaksanakan kegiatan-kegiatan di Hari Bhakti Transmigrasi ke-68. Kami dari PATRI melakukan kegiatan-kegiatan salah satunya adalah membentuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di beberapa daerah di Indonesia dan pada tanggal 12 Desember 2018, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PATRI akan meluncurkan registrasi anak transmigran secara online agar dapat diinventarisir potensi-potensi para transmigran," terangnya.

Kegiatan ziarah ke makam pionir transmigrasi adalah agenda rutin setiap tahun yang merupakan upaya untuk mengenang peristiwa kecelakaan salah satu rombongan bus transmigran asal Kabupaten Boyolali menuju UPT Rumbiya, Sumatera Selatan yang terjadi pada tanggal 11 Maret 1974 dini hari di Desa Sukra, Kabupaten Indramayu. Dalam peristiwa ini mengakibatkan korban meninggal sebanyak 67 orang yang merupakan awal mula program transmigrasi yang dijalankan oleh pemerintah sebagai langkah untuk penyebaran pembangunan di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement