REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS pada awal pekan ini, Senin (10/12). Pelemahannya sebesar 18 poin atau 0,12 persen di level Rp 14.498 per dolar AS.
Dilansir data Bloomberg, mata uang Garuda tersebut terus terdepresiasi. Pasalnya, pada pukul 09.00 WIB, rupiah turun 0,28 persen atau 41 poin ke Rp 14.521 per dolar AS.
Tidak berbeda dengan nilai tukar rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka di zona merah pagi ini. Indeks saham melemah 0,38 persen atau 23,26 poin di level 6.103,09.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 14.475 per dolar AS sampai Rp 14.452 per dolar AS. Sedangkan IHSG diprediksi bergerak di antara support 6.095 sampai 6.115 dan resisten di Kisaran 6.138 hingga 6.155.
"Berbalik menguatnya laju rupiah (pada Jumat lalu) juga turut didukung oleh kembali melemahnya laju dolar AS. Hal itu seiring perkiraan melambatnya pertumbuhan data penyerapan pekerjaan atau nonfarm payrolls di Amerika Serikat (AS)," ujar Reza di Jakarta, Senin (10/12).
Ia berharap, adanya pelemahan ini masih dapat berlanjut. Dengan begitu rupiah mampu memanfaatkan pelemahan dolar AS untuk kembali bergerak positif.
"Tetap waspadai berbagai macam sentimen. Terutama sentimen yang dapat membuat laju rupiah melemah kembali," jelasnya.