Rabu 05 Dec 2018 18:31 WIB

Jelang Tahun Baru, BKP Kementan Fokus Stabilkan Harga Pangan

Stabilisasi harga dilakukan agar tak terjadi pelonjakan harga pangan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
 Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) berencana melakukan aksi stabilisasi harga dan pasokan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal dan Tahun Baru 2019. Dengan begitu diharapkan tidak terjadi pelonjakan harga pangan.

Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi mengatakan, tahun ini stabilisasi harga yang dilakukan fokus di beberapa daerah yang masyarakatnya banyak merayakan Natal dan Tahun Baru. Di antaranya Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Utara, serta Maluku.

"BKP sudah menyusun jadwalnya, berkisar minggu depan dan minggu berikutnya kita akan lakukan rapat koordinasi (rakor) dengan pemangku kepentingan seperti satgas pangan daerah, dinas perdagangan daerah, dan Bulog," ujar Agung kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (5/12). BKP Kementan pun akan mengundang para pemasok.

Pemantauan pasokan harga pangan pokok dan strategis di pasar utama juga wilayah sentra produksi pun akan dilakukan. Termasuk melakukan Operasi Pasar (OP) selektif bersama stakeholder terkait komoditas pangan dan wilayah tertentu.

"OP selektif misalnya ke lokasi yang telur lagi naik dan daging ayam juga naik. Hanya saja kita sudah pelajari, tidak semua (lokasi) perlu mengalami kenaikan," kata Agung.

Menurutnya, secara nasional harga masih terpantau normal. Hanya saja di beberapa pasar seperti di Kosambi dan Gondangdia terjadi kenaikan harga.

"Secara nasional masih ada kecenderungan meningkat. Itu perlu kita waspadai, terutama di beberapa provinsi yang kita fokuskan pasti ada permintaan meningkat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement