REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Nilai aset sektor keuangan Islam telah tumbuh 8,3 persen pada tahun 2017. Ukuran total aset industri diperkirakan mencapai 2,05 triliun dolar AS dari sebelumnya 1,88 triliun dolar AS pada tahun 2016.
Data tersebut dirilis di sela-sela Standing Committee for Economic and Commercial Cooperation of the Organization of the Islamic Cooperation (COMCEC). Pertemuan COMCEC ke 34 berakhir di Istanbul pada hari Sabtu (1/12).
Dilansir Peninsula Qatar, Senin (3/12), disebutkan, aset perbankan Islam global mewakili 75,97 persen dari total aset industri. Sementara pasar sukuk, dana syariah dan pasar Takaful mewakili masing-masing 19,51 persen, 3,25 persen dan 1,27 persen dari industri keuangan Islam pada tahun 2017.
Dokumen mencatat total penerbitan Sukuk Global berjumlah 92 miliar dolar AS pada tahun 2017, yang didorong oleh penerbitan surat utang negara yang besar dari wilayah GCC, sebesar 23 persen dibandingkan dengan 2016. Tiga pasar teratas untuk penerbitan sukuk dalam hal volume adalah Malaysia (37,9 persen), Arab Saudi (33,1 persen) dan Indonesia (6,1 persen) pada tahun 2017.
Kontribusi takaful global mencapai 26 miliar dolar AS pada tahun 2016 dan terutama didorong oleh empat negara teratas yang memegang 85 persen dari total kontribusi takaful. Meskipun terdapat penurunan jumlah dana Islam di 2017, aset di bawah manajemen (asset under management/AUM) meningkat 19 persen dan mencapai 67 miliar dolar AS. Lima yurisdiksi teratas menyumbang 88 persen dari AUM industri pada akhir 2017.
Ini menunjukkan bahwa operasi dana Islam masih terbatas karena yurisdiksi keuangan Islam utama telah mengakar dalam sektor perbankan Islam. Sebanyak 12 persen sisanya dari AUM, dengan nilai 8,4 miliar dolar AS, didistribusikan di 29 yurisdiksi lain, termasuk domisili offshore.
Pada peran sukuk di pasar modal Islam, dokumen COMCEC mencatat di antara segmen keuangan Islam lain, pasar sukuk telah muncul sebagai wajah paling umum dan highprofile sektor ini. Pasar sukuk dipandang sebagai pendorong utama di balik pertumbuhan industri keuangan Islam dan keadaan pasar sukuk dianggap sebagai barometer kondisi baiknya fungsi pasar keuangan Islam yang lebih luas.
Pasar sukuk internasional telah berkembang pesat sejak penerbitan sukuk internasional pertama 150 juta dolar AS oleh Perusahaan Malaysia (Kumpulan Guthrie BHd) pada 2001. Sejak saat itu sektor ini telah mencatat tingkat pertumbuhan yang signifikan dan sukuk global yang luar biasa mencapai 367 miliar dolar AS pada 2016.
Laporan tersebut mencatat bahwa manajemen Dana Islam memberikan kesempatan bagi Muslim dan non-Muslim untuk berinvestasi dalam portofolio pengaduan dan sekuritas syariah. Namun demikian, manajemen dana Islam berada pada tingkat yang masih sangat muda di sebagian besar negara anggota OKI dan operasi dana Islam masih terbatas. Pangsa pasar dari Dana Islam di sektor ini hanya 3,3 persen pada 2017.