Senin 03 Dec 2018 09:59 WIB

Jokowi Ingin Pelemahan Dolar AS Terhadap Rupiah tak Drastis

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin menguat hari ini

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Petugas menghitung pecahan dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung pecahan dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan terus menguat. Hal ini menurutnya, tak terlepas dari meningkatnya kepercayaan investor asing terhadap Indonesia.

Jokowi mengatakan, pemerintah selama ini berupaya mengelola fiskal secara hati-hati. Sehingga diharapkan dapat membangun kepercayaan internasional.

Baca Juga

"Saya dengar infonya sudah kembali lagi masuk-masuk (investasi), jangan kaget nanti kalau dolar AS turun terus," kata Jokowi dalam acara pembukaan CEO Networking di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (3/12).

Meskipun ia memprediksi nilai tukar dolar AS akan terus menurun, namun Jokowi mengaku tak ingin nilai tukar dolar AS melemah secara drastis. Hal ini, kata dia, untuk menjaga persaingan ekspor produk-produk Indonesia.

"Tapi kita juga ingin jangan turunnya terlalu cepat dan drastis karena kita masih membutuhkan untuk persaingan ekspor produk Indonesia," jelasnya.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan, upaya pemerintah mengelola fiskal dengan hati-hati itu juga dilakukan untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan.

Untuk diketahui, nilai tukar rupiah semakin menguat hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka dengan penguatan 0,22 persen atau 32 poin ke level Rp14.270 per dolar AS.

Rupiah pun terus bergerak menguat hingga 62 poin atau 0,43 persen ke level Rp14.240 per dolar AS pada pukul 8.12 WIB pagi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement