Senin 03 Dec 2018 09:04 WIB

BEI: Jumlah Investor Pasar Modal Mencapai 1,5 Juta

Lebih dari 53 perusahaan go public pada tahun ini

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pegawai mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. BEI mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 1,5 juta.
Foto: Republika/Prayogi
Pegawai mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. BEI mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 1,5 juta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, hingga kini jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 1,5 juta. Jumlah tersebut didukung oleh tingginya minat investor milenial selama dua tahun terakhir.

"Optimisme terhadap stabilitas ekonomi jug berdampak positif terhadap jumlah investor," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam acara CEO Networking 2018 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (3/12).

Ia menegaskan, kinerja pasar modal pun baik tahun ini. Meski begitu, dia tidak memungkiri, dinamika global dan domestik turut memengaruhi iklim investasi di Tanah Air.

Hanya saja, lanjut Inarno, jumlah perusahaan yang mencatatkan penawaran saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) tahun ini justru meningkat. "Bursa dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) fasilitasi 53 lebih perusahaan go public tahun ini. Itu jumlah terbanyak per tahun," ujarnya.

Pencapaian itu, kata dia, tidak lepas dari kerja keras industri pasar modal dan dukungan strategis. Inarno menyatakan, BEI akan terus menjaga momentum pertumbuhan yang berharga.

Ia menambahkan, BEI juga melakukan berbagai program strategis untuk mendukung pendalaman pasar. "Jadi, saat ini pelaku industri pasar misal tantangan besarnya yakni menciptakan iklim investasi yang lebih baik di Indonesia," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Inarno mengatakan pula, ingin membuat pasar modal Indonesia menjadi rumah bagi semua perusahaan termasuk perusahaan rintis atau startup. Maka, BEI telah mengembangkan IDX Incubator untuk mendorong sekaligus menggali potensi startup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement