Jumat 30 Nov 2018 11:25 WIB

Ekspor Mebel dan Kerajinan Tembus 1,4 Miliar Dolar AS

Sektor ini menyerap lebih dai 480 ribu tenaga kerja.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Pekerja membersihkan dan menata berbagai jenis mebel terbuat dari rotan di Karya Trieng Lampeuneruet, Aceh Besar, Aceh, Selasa (22/5).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Pekerja membersihkan dan menata berbagai jenis mebel terbuat dari rotan di Karya Trieng Lampeuneruet, Aceh Besar, Aceh, Selasa (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri furnitur menunjukkan kinerja ekspor yang meningkat. Pada periode Januari-Oktober 2018, nilai pengapalan produk mebel dan kerajinan kayu nasional mencapai 1,4 miliar dolar AS atau naik 4,83 persen dari periode yang sama di tahun 2017.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, industri furnitur termasuk yang mengalami catatan positif pada neraca perdagangannya. "Pada Oktober 2018, sektor ini mencatatkan surplus sebesar 99,1 juta dolar AS," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (30/11).

Menurut Gati, selain berorientasi ekspor, industri furnitur juga merupakan sektor padat karya. Hingga saat ini, jumlah sektor ini sebanyak 160 ribu unit usaha dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 480 ribu orang. 

Pemerintah berupaya terus memacu pertumbuhan dan pengembangan industri yang banyak digeluti pelaku IKM ini agar semakin berdaya saing global. Guna mencapai sasaran tersebut, beberapa langkah strategis yang sudah dilakukan Kemenperin. Di antaranya, mengadakan program bimbingan teknis produksi, sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Standar Nasional Indonesia (SKKNI), restrukturisasi mesin dan peralatan, fasilitasi perpanjangan sertifikasi legalitas kayu, serta menjalankan kegiatan promosi.

Salah satu bentuk upaya menggenjot pemasaran yang efektif, Gati menjelaskan, Kemenperin membuka pameran Obral Mebel di Rumah Kriya Banjarsari pada Rabu (28/11). Sebelumnya, Kemenperin menggelar agenda serupa pada 4-6 Mei 2018 dengan membukukan nilai transaksi penjualan sebesar Rp 490 juta. 

Gati menjelaskan, para peserta yang terlibat adalah pelaku IKM furnitur yang tergabung di dalam Komunitas Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya (KIMKAS). “Kegiatan itu juga didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Kadin Surakarta, dan Pemerintah Kota Surakarta,” ucapnya. 

Gati berharap, melalui ajang tersebut, para peserta pameran dapat meraup keuntungan dari penjualan serta menambah pelanggan dan jaringan mitra usahanya. Apalagi, jumlah pesertanya terus meningkat dan desain produk yang ditampilkan juga mengikuti tren pasar dunia. Bahkan, yang menariknya, mereka menawarkan diskon lebih besar.

Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur Kemenperin Sri Yunianti menjelaskan, berbagai pembinaan dilakukan pihaknya untuk mendongkrak daya saing dan produktivitas IKM furnitur nasional. Di antaranya, program peningkatan kemampuan teknologi dengan memberikan fasilitas potongan harga pembelian mesin baru. 

Pada acara pembukaan Obral Mebel kemarin, Sri menjelaskan, pemerintah menyerahkan secara simbolis kepada delapan IKM di wilayah Solo Raya. "Mereka bergerak pada kelompok komoditi pangan, barang dari kayu dan furnitur," tuturnya. 

Mereka yang menerima program restrukturisasi mesin dan peralatan tahun 2018 itu adalah CV Yudhistira, Timur Canephora, PT Jati Unggul Putra, UD Rivalve Furnitur, Roti Borobudur, PT Indo Tropikal Group, CV Ribka Furnitur, dan PT Pindi Mulya Abadi dengan total nilai Rp 867.114.000.

Kemenperin mencatat, sepanjang tahun 2014-2017, jumlah penerima program restrukturisasi mesin dan peralatan sebanyak 379 IKM dengan total nilai reimburse mencapai Rp 42,3 miliiar. Program ini dinilai mampu menjadi pendorong IKM furnitur nasional untuk melakukan peremajaan mesin dan peralatan produksinya, sehingga diharapkan lebih produktif dan inovatif.

Melalui program tersebut, Sri mengatakan, pelaku IKM merasakan sangat terbantu khususnya dalam segi pembiayaan. "Kami melihat, terjadi peningkatan produktivitas dari para pelaku IKM furnitur dan produknya juga lebih kompetitif baik di pasar domestik maupun ekspor," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement