Kamis 29 Nov 2018 08:24 WIB

Percepatan Penyelesaian Transaksi Bursa, Ini Evaluasi OJK

Penyelesaian Transaksi Bursa dari T+3 menjadi T+2 dinyatakan sukses.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Mahasiswa melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (26/11/2018).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Mahasiswa melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (26/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan percepatan transaksi perdagangan saham dengan siklus penyelesaian dua hari atau T+2 pada Senin (26/11) dan Selasa (27/11), berjalan dengan lancar sesuai rencana. Total Volume Efek yang ditransaksikan pada tanggal 23 dan 26 November 2018 mencapai 18,5 miliar lembar dengan senilai Rp13,3 triliun dan frekuensi transaksi sebanyak 754 ribu transaksi. 

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyampaikan laporan telah melakukan proses penyelesaian untuk Transaksi Bursa tanggal 23 November 2018 yang merupakan hari terakhir perdagangan dengan Siklus Penyelesaian T+3 dan Transaksi Bursa tanggal 26 November 2018 yang merupakan hari pertama Perdagangan dengan Siklus Penyelesaian T+2. "Nilai penyelesaian secara netting atas penggabungan transaksi tersebut mencapai 4,99 miliar lembar Efek atau senilai Rp 4,85 triliun," kata Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo, Rabu (28/11) malam.

Seluruh transaksi tersebut dapat diselesaikan oleh Anggota Bursa dan Bank Kustodian pada tanggal 28 November 2018 secara tepat waktu tanpa adanya kebutuhan penalangan dari KPEI untuk penanganan kegagalan penyelesaian.

Berdasarkan hasil evaluasi atas penerapan Siklus Penyelesaian T+2 yang dimulai dari proses Transaksi Bursa pada tanggal 23 November 2018 dan 26 November 2018 sampai dengan penyelesaian transaksi gabungan (double settlement) yang jatuh pada hari Rabu, 28 November 2018, dapat disimpulkan bahwa penerapan Percepatan Siklus Penyelesaian Transaksi Bursa dari T+3 menjadi T+2 di Pasar Modal Indonesia dinyatakan sukses. "Hal ini menjadi tonggak sejarah untuk Pasar Modal Indonesia, dengan Indonesia sebagai negara ketiga di Asia Tenggara yang telah menerapkan Siklus Penyelesaian T+2 setelah Vietnam dan Thailand," kata Anto.

Percepatan transaksi bursa T+2 memiliki tujuan untuk meningkatkan likuiditas melalui percepatan re-investment dari modal investor maupun efisiensi operasional serta menambah kapasitas transaksi Perusahaan Efek. Hal ini menyesuaikan dengan international best practice dalam peningkatan efisiensi penyelesaian transaksi bursa dan implementasi T+2 di pasar modal global seperti Jerman, Hongkong, India, Korea Selatan, Rusia, Taiwan, dan Thailand. 

Sebagai landasan  hukum  pemberlakuan T+2, OJK telah menerbitkan Peraturan OJK Nomor 21/POJK.04/2018 tentang Waktu Penyelesaian Transaksi Bursa. 

Baca juga, Sekarang, Proses Transaksi di Pasar Modal Bisa Lebih Cepat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement