Rabu 28 Nov 2018 16:09 WIB

Lewat Tol Sragen-Ngawi Gratis Selama Satu Pekan

Jalan tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi diresmikan Presiden Jokowi, Rabu ini.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (kedua kanan), Dirut Jasa Marga Desi Arryani (kiri), Dirjen Bina Marga Sugiyartanto (kanan) dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono (kedua kiri) meninjau Tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi seusai peresmian di Rest Area KM 538, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018).
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (kedua kanan), Dirut Jasa Marga Desi Arryani (kiri), Dirjen Bina Marga Sugiyartanto (kanan) dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono (kedua kiri) meninjau Tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi seusai peresmian di Rest Area KM 538, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN – Ruas jalan tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Rabu (28/11). Operasional jalan tol segmen Sragen-Ngawi sepanjang 51 kilometer tersebut digratiskan selama satu pekan.

Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), David Wijayatno, mengatakan, segmen Sragen-Ngawi merupakan segmen terakhir dari ruas jalan tol Solo-Ngawi yang dioperasikan JSN. Setelah diresmikan Presiden Jokowi, mulai Rabu malam pukul 21.00 WIB sudah bisa dibuka untuk umum dengan tarif nol rupiah alias gratis. "Selama sepekan masih gratis untuk segmen Sragen-Ngawi," ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara peresmian tersebut.

photo
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di acara peresmian jalan tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi di Rest Area KM 538 di Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen, Rabu (28/11).

Pemberlakuan tarif nol rupiah tersebut akan dilaksanakan selama satu pekan sebagai bentuk sosialisasi tarif dan golongan kendaraan sebagaimana diamanatkan dalam Diktum Kelima Kepmen PUPR Nomor: 897/KPTS/M/2018. Selanjutnya, mulai 6 Desember 2018 pukul 00.00 WIB sudah diberlakukan tarif normal. Sebab, JSN sudah menerima Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang tarif tol untuk segmen tersebut.

Keputusan Menteri PUPR Nomor: 897/KPTS/M/2018 Tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol pada Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi, tersebut menetapkan tarif tol sebesar Rp 1.000 per kilometer untuk kendaraan Golongan I, Rp 1.500 per kilometer untuk kendaraan Golongan II dan III serta Rp 2.000 per kilometer untuk kendaraan Golongan IV dan V.

Segmen Sragen-Ngawi juga telah melalui berbagai tahapan Uji Laik Fungsi dan Operasi. Jalan Tol tersebut telah dinyatakan layak dan siap dioperasikan sebagai Jalan Tol Keputusan Menteri PUPR Nomor: 896/KPTS/M/2018 Tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi pada 12 November 2018.

"Rambu-rambu sudah dipasang semuanya. Ini sudah lulus uji layak fungsi dan uji layak operasi," ujarnya.

Di segmen Sragen-Ngawi tersebut telah dibangun empat lokasi Rest Area, yakni dua lokasi di KM 538 dan dua lokasi di KM 575. Namun, Rest Area di KM 575 masih tahap konstruksi tetapi sudah bisa difungsikan.

David menambahkan, dibukanya Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi merupakan tahap ketiga dari pengoperasian Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi secara keseluruhan, serta akan memangkas waktu tempuh sekitar 50 persen. Dari Solo ke Madiun yg biasanya ditempuh sekitar 2,5 sampai 3 jam sekarang bisa kurang dari 1,5 jam.

Dengan dioperasikannya Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi secara penuh, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas beberapa daerah terutama Kabupaten Boyolali, Kota Solo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.

Dalam mempermudah pengguna jalan mengakses jalan tol tersebut, saat ini telah dioperasikan lima Gerbang Tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Ngemplak, GT Karanganyar, GT Sragen, dan GT Ngawi. Selain itu, akan segera dibuka tiga Gerbang Tol tambahan pada awal 2019 untuk lebih mempermudah masyarakat mengakses jalan tol ini, yaitu GT Bandara Adi Soemarmo, GT Gondangrejo (akses arah Purwodadi) serta GT Sragen Timur.

Tiga gerbang tol terakhir tersebut dilengkapi simpang susun. David merinci, simpang susun Sragen Timur saat ini masih penetapan lokasi. Dia mendapatkan kabar penetapan lokasi sudah ditandatangani oleh Gubernur Jateng. Setelah ditandatangani, JSN bisa mulai proses pembebasan lahan.

Kemudian, simpang susun Bandara masih ada kendala lahan TNI AU. Sedangkan simpangbsusun Gondangrejo sedang tahap konstruksi dan diperkirakan selesai pada Januari 2019.

Secara keseluruhan, pembangunan Jalan Tol dari Solo sampai Ngawi menelan investasi sebesar Rp 11,3 triliun.

Di sisi lain, segmen Salatiga-Solo ditargetkan selesai akhir November 2018. Kemudian pertengahan Desember dilakukan uji layak fungsi dan operasi. Sehingga pekan ketiga Desember sudah bisa diresmikan. "Ini tinggal masang guard rail [pagar pengaman jalan], sedikit ngaspal bahu jalan dan marka. Jadi libur Natal dan Tahun Baru sudah bisa tembus dari Semarang sampai Wilangan," kata David.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga, Sugiyartanto, mengatakan, pembangunan jalan tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi sepanjang 51 kilometer merupakan bagian dari ruas Jalan Tol Solo-Ngawi dengan total panjang 90 kilometer.

"Dengan dioperasionalkan tol ini, tol Semarang-Salatiga-Solo-Ngawi berperan sangat penting dalam memecahkan permasalahan transportasi darat dan konektivitas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement