Jumat 23 Nov 2018 04:46 WIB

Harga Beras akan Ditekan di Bawah HET

Operasi pasar digelar untuk menekan harga beras hingga Rp 8.500 per kilogram.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nur Aini
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh(tengah)  memberikan sambutan saat peluncuran Operasi Pasar di Pasar Induk Beras, Jakarta Timur, Kamis (22/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh(tengah) memberikan sambutan saat peluncuran Operasi Pasar di Pasar Induk Beras, Jakarta Timur, Kamis (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Pangan (Satgas) Pangan Polri bersama Bulog dan pemangku kebijakan terkait menggelar operasi pasar di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (22/11). Operasi tersebut digelar setelah muncul indikasi kenaikan harga beras jelang akhir tahun.

Kepala Satgas Pangan Komisaris Besar Nicko Afinta mengatakan, Satgas Pangan berupaya berkoordinasi dengan Bulog melakukan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi menjaga stabilitas harga beras agar tetap di bawah harga eceran tertinggi (HET).

"Sampai sekarang di Cipinang di bawah harga HET," ujar Nicko Afinta saat menggelar operasi.

Adapun harga beras medium di Pasar Induk, berdasarkan keterangan dari sejumlah pedagang bekisar sekitar Rp 9.225 per kilogram. Di luar pasar induk harga beras medium sekitar Rp 9.400 per kilogram. Operasi tersebut digelar dengan harapan harga beras berada di angka Rp 8.500 per kilogram, di bawah HET yang ada di angka Rp 9.450 per kilogram.

Nicko yang juga Kepala Biro Pembinaan Operasi Bareakrim Polri itu juga menyampaikan, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya penyimpangan berarti. Dengan adanya Satgas Pangan yang ia pimpin hingga ke tingkat Polsek, diharapkan kestabilan harga tetap terjaga.

Direktur Utama PT Food Station Arief Prasetyo Adi mengakui adanya kenaikan harga beras itu. Ia pun berkoordinasi dengan Bulog dan Satgas Pangan untuk terus menjaga kestabilan harga. "Ini perintah Bapak Presiden langsung untuk menstabilkan," kata dia.

Kepala Divisi Propam Polri Inspektur Jenderal Listyo Sigit yang juga turut dalam operasi itu menyampaikan, operasi pasar ini akan terus digelar hingga Maret 2019. Tidak hanya di pasar induk, di pasar turunan juga dilaksanakan. "Kita akan laksanakan bertahap," kata dia.

Kepolisian juga akan melakukan penindakan tegas bila ada oknum-oknum nakal yang melakukan penyimpangan baik berupa penimbunan maupun menghambat distribusi.

"Penindakan itu terakhir, inginnya preventif. Kita siapkan petugas sampai lapisan terbawah. Kita harapkan rekan dari bulog dan stakeholder, kita turun sama-sama kita jaga, beras tepat sasaran, apabila ada penyimpangan ada aturannya tinggal kita terapkan," kata Listyo menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement