REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mendorong para pendamping desa untuk menjadi pengusaha-pengusaha di desa. Dia mengatakan Kemendes PDTT dengan World Bank sedang membangun bagaimana mendidik jiwa entrepreneur Pendamping Desa
"Kalian tidak mungkin jadi orang kaya karena jadi pendamping desa. Tapi kalian bisa kaya karena pernah menjadi pendamping desa. Gimana caranya? Kalian para pendamping desa tahu potensi desa. Akan ada banyak peluang di desa. Saya berharap kalian lihat kesempatan di desa untuk peluang-peluang usaha di desa," kata dia, dalam Acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa se-Provinsi Jawa Tengah .
Kemendes Terus Tingkatkan Kapasitas Pendamping Desa
Dia pun mengungkapkan bahwa pendamping desa bisa berkontribusi pada pengembangan ekonomi berupa BUMDes. Pemerintah membentuk PT Mitra BUMDes Nusantara bekerja sama dengan BUMDes membentuk PT Mitra BUMDes desa. Yang nantinya akan salurkan pupuk, sembako dll kemudian ke warung-warung, desa-desa, bisa kerja sama juga dengan Pertamina melalui pompa-pompa bensin dll, Indo grosir, E-commerce.
"Kalian bisa lihat peluang-peluang itu. Kalian bisa bikin satu usaha," ujarnya.
Terkait kontrak pendamping desa, Menteri Eko mengungkapkan ada sekitar 40 ribu pendamping desa yang sudah mendapatkan pelatihan dari pemerintah dengan biaya Rp 2 triliun, yang akan terus ditingkatkan kapasitasnya.
"Jadi jangan takut kontrak diputus kalau berkinerja baik, kita juga supaya tidak memulai mendidik lagi dari nol kalau rekrut lagi pendamping desa yang baru. Saya lebih butuh pendamping desa, ketimbang pendamping desa butuh saya," kata dia.
Acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa se-Provinsi Jawa Tengah ini dilaksanakan dari tanggal 19-23 November dan dihadiri sekitar 1.380 pendamping desa, 141 Pelatih dari Tenaga Ahli. Pelatihan ini melingkupi isu-isu pengembangan inovasi desa dan mempertegas posisi pendamping desa.