REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI dalam mendukung operasional Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto atau Bandara Samarinda Baru, menambah penyaluran bahan bakar avtur untuk penerbangan dari dan ke Samarinda. Kesiapan Pertamina dalam menambah stok avtur di Depot Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara (DPPU) APT Pranoto ditandai dengan pengisian 7.200 Liter Avtur ke Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Garuda Indonesia rute baru Samarinda - Jakarta.
Dengan penambahan jadwal penerbangan khususnya long flight, Pertamina siapkan tambahan volume BBM jenis avtur hingga 300 persen dari penyaluran sebelumnya. Region Manager Communication dan CSR Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha menyatakan sebagai dukungan terhadap beroperasinya Bandara baru ini, pada Agustus 2017 lalu proyek pembangunan DPPU APT Pranoto ini mulai dilaksanakan.
Ditandai dengan penandatangan kesepakatan bersama Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Direktorat Jenderal Perhubungan APT Pranoto pada 15 Agustus 2017. "Proyek tersebut mulai dilaksanakan sejak medio 2017. Untuk mendukung maskapai yang beroperasi, Pertamina membangun DPPU di atas lahan seluas 11.000 meter persegi," kata Yudi seperti dalam siaran persnya.
Lebih lanjut Yudi menjelaskan setelah beroperasinya Bandara Samarinda Baru, Pertamina kini mendapatkan tambahan lima jadwal penerbangan dari maskapai Garuda Indonesia, Batik Air, Wings Air dan Xpress Air. Untuk mangakomodasi kebutuhan tersebut di DPPU APT Pranoto telah disiapkan tangki dengan kapasitas 140 ribu liter. Penyaluran avtur per harinya pun diestimasi dapat mencapai angka 40 KL per hari.
"Sebagai ibu kota Provinsi Kaltim kami yakin bahwa ke depannya penerbangan dari dan ke Samarinda akan semakin padat. Kami pun siap mengawal dinamika tersebut," tambah Yudi.
Saat ini, Pertamina telah mengelola sebanyak 63 DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia dan menjual produk Avtur dan Avgas. Pertamina memproyeksikan peningkatan permintaan Avtur di Indonesia berada di kisaran 2,5 persen hingga enam persen per tahun. Dalam dua tahun terakhir, konsumsi Avtur telah berada di kisaran empat juta kiloliter (KL) per tahun.