Kamis 15 Nov 2018 12:37 WIB

KRPL Kementan Suplai Sayuran ke Hotel dan Rumah Makan

Kunci keberhasilan KRPL pada KWT Mekar Lestari adalah keinginan kuat dari anggota

Red: EH Ismail
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) Agung Hendriadi saat mengunjungi KWT Mekar Lestari di Kelurahan Anaiwoi,  Kecamatan Kadia Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) Agung Hendriadi saat mengunjungi KWT Mekar Lestari di Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Kadia Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian terbukti mensejahterakan masyarakat. Rumah Pangan mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, menghemat belanja pangan, dan meningkatkan pendapatan.

KRPL yang menginspirasi  diantaranya Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Lestari di Kelurahan Anaiwoi,  Kecamatan Kadia Kota Kendari Sulawesi Tenggara. KWT Mekar Lestari adalah show window KRPL Kota Kendari.

Ketua KWT Mekar Lestari Yustina mengatakan, kegiatan KRPL sangat bermanfaat. Pasalnya, kebutuhan sayur keluarga sudah dapat terpenuhi dari tanaman di pekarangan yang dikembangkan anggota. Ia menjelaskan, KWT yang beranggota 30 orang itu mampu menjual sayuran selada ke hotel dan juga terong ke rumah makan.

"Dengan KRPL, selain kami bisa masak sayur tanpa pestisida, selada dan terong juga sudah kami jual ke hotel dan rumah makan," ujar Yustina yang mengaku menjual selada seharga Rp 10 ribu.

Menanggapi penjelasan Yustina, kata  Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) Agung Hendriadi mengaku bangga atas pencapaian KWT Mekar Lestari.

"Saya bangga apa yang sudah dilakukan KRPL ini. Dan harus ditingkatkan terus, agar bisa berkesinambungan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) Agung Hendriadi saat mengunjungi KWT, Rabu (14/11).

Agung menuturkan, kunci keberhasilan  KRPL pada KWT Mekar Lestari adalah keinginan yang kuat dari anggota serta adanya lokal champion.

"KRPL ini sudah mempunyai modal untuk terus berkembang, karena sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, bahkan sebagian sudah dijual," ujar Agung.

Agung juga berpesan, untuk meningkatkan kemampuan budidaya tanaman, bisa  dilakukan dengan belajar di BPTP provinsi.

Sementara itu, Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Tri Agustin, menjelaskan, Kota Kendari mendapat alokasi 4 KRPL pada 2018."Saya minta kedepannya, anggota KWT ini tidak hanya 30 orang. Tetapi barus dikembangkan menjadi kawasan kelurahan," ujarnya.

Untuk itu Tri meminta Kebun Bibit Desa dikelola dengan baik dan ditambah tanamannya.

"Tolong terus  semangat menanam, agar terus berkembang karena sudah dapat merasakan manfaatnya," pesan Tri Agustin.

Tri Agustin juga optimis KRPL akan cepat berkembang jika ada Local Championnya. "Local Champion itu sangat penting, karena dia yang memotivasi, memberi semangat dan mengajak menanam," pungkas Tri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement