Kamis 15 Nov 2018 11:42 WIB

Bank BJB Siap Ngabret Topang Pembangunan Infrastruktur

Kepala daerah di Jabar diimbau manfaatkan kredit Bank BJB untuk bangun infrastruktur

Dirut Bank BJB Ahmad Irfan menyampaikan kinerja korporasi dalam acara business review triwulan III-2018 di Bandung, Senin (29/10).
Foto: Istimewa
Dirut Bank BJB Ahmad Irfan menyampaikan kinerja korporasi dalam acara business review triwulan III-2018 di Bandung, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Bank BJB siap diajak ngabret (berlari) dalam menopang pembangunan infrastruktur di Tanah Air, khususnya di Provinsi Jabar. Bahkan, Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mendukung imbauan Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada para bupati dan wali kota agar memanfaatkan dana pinjaman dari Bank BJB untuk membiayai infrastruktur di daerahnya.

Ngabret menjadi tagline yang kerap didengungkan oleh Ridwan Kamil dalam membangun daerahnya. ‘’Kami adalah bank yang menjadi agen pembangunan di daerah, tentu mendukung sepenuhnya arahan Bapak Gubernur kepada para kepala daerah di Jabar terkait pembangunan infrastruktur,’’ ujar Dirut Bank BJB Ahmad Irfan melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (15/11).

Menurut Irfan, selama ini Bank BJB aktif membiayai pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang, khususnya di Provinsi Jabar. Dukungan pembiayaan itu dilakukan dengan menyalurkan kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit infrastruktur kepada para pelaksana program pembangunan infrastruktur.

‘’Beberapa pembangunan infrastruktur yang telah mendapatkan pembiayaan dari Bank BJB antara lain pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Tol Cisumdawu, Tol Japek II Elevated, dan Waduk Jatigede,’’ ungkap irfan.

Di tempat terpisah, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai pembangunan di Jabar tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Kata dia, diperlukan inovasi pendanaan agar program pembangunan bisa maksimal.

‘’Lima tahun ke depan bangun infrastruktur dengan pola KPBU. Saya sudah minta kepala daerah banyak minjem ke Bank BJB. BJB akhirnya jadi development bank,’’ ujar Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, di Bandung, Selasa (13/11).

Emil juga akan memaksimalkan penggunaan dana umat untuk keperluan pembangunan. Menurut data yang ada, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 200 triliun. Namun sejauh ini baru bisa terkumpul Rp 20 triliun per tahunnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement