Kamis 15 Nov 2018 09:38 WIB

Analis: Rupiah Berpeluang Terus Menguat Hari Ini

Dolar AS diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan terhadap mata uang utama dunia

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS. ilustrasi
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs rupiah dibuka menguat pagi ini, Kamis (15/11). Berdasarkan data Bloomberg, penguatannya sebesar 34 poin atau 0,23 persen di level Rp 14.753 per dolar AS.

Beberapa menit setelah dibuka, rupiah semakin menanjak ke Rp 14.745 per dolar AS. Sayangnya sekitar pukul 09.00 WIB, sedikit melemah ke posisi Rp 14.775 per dolar AS, meski masih bergerak di zona hijau.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail memperkirakan, mata uang dolar AS akan melemah terhadap sejumlah mata uang kuat dunia seperti euro dan poundsterling. Dolar AS indeks diperkirakan  bergerak di level 96,5 sampai 96,9 hari ini didorong ekspektasi disahkannya draft perjanjian keluarnya Inggris dari Uni Eropa oleh parlemen Inggris.

Sementara itu, draft APBN Italia yang baru untuk tahun depan diperkirakan akan disetujui komite Uni Eropa. Hal itu seiring asumsi utang Italia yang diperkirakan akan mengalami penurunan.

Hal tersebut kemungkinan menjadi sentimen positif bagi mata uang euro. Kemudian data inflasi di Amerika Serikat pada Oktober tercatat sebesar 2,5 persen year on year (yoy) sesuai konsensus yang menandakan semakin kuatnya kemungkinan The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga di Desember.

Maka, kurs rupiah diperkirakan akan diuntungkan dari pelemahan indeks dolar AS tersebut. "Rupiah diprediksi menguat hari ini di tengah kemungkinan melambatnya surplus ekspor Indonesia pada Oktober yang kemungkinan hanya sebesar 227 juta dolar AS," ujar Ahmad, Kamis, (15/11).

Ia memperkirakan, nilai tukar rupiah bergerak menguat. Pergerakannya akan bergerak ke level Rp 14.700 per dolar AS sampai Rp 14.790 per dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement