REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali meresmikan lembaga penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Kali ini giliran warga Waigama, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat yang dapat menikmati harga BBM sesuai dengan harga yang ditetapkan Pemerintah melalui kehadiran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak BBM Satu Harga.
“Dengan beroperasinya SPBU Kompak Waigama pada hari ini masyarakat akhirnya mendapatkan BBM sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. Hal ini terwujud berkat dukungan Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan para pemangku kepentingan terkait. Pendirian SPBU ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi perekonomian serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Misool,” ujar Anggota Unsur Pemangku Kepentingan (AUPK) Dewan Energi Nasional (DEN) Achdiat Atmawinata pada peresmian SPBU Kompak BBM Satu Harga di Waigama, Rabu (14/11).
Achdiat mengatakan bahwa BBM Satu Harga merupakan salah satu agenda prioritas dalam Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) pun berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia.
“Melalui program BBM Satu Harga, Pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia. Ini merupakan salah satu agenda prioritas dalam Nawacita Jokowi-JK: membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” ujar dia.
AUPK DEN Rinaldy Dalimi, yang juga hadir pada peresmian SPBU Kompak ini menyebutkan bahwa SPBU ini adalah SPBU BBM Satu Harga ketujuh yang didirikan di Papua Barat.
“SPBU Kompak Waigama di Misool Utara ini adalah SPBU ketujuh atau yang terakhir didirikan di Papua Barat dalam rangka program BBM Satu Harga. Sebelumnya telah dioperasikan SPBU Satu Harga di Pegunungan Arfak (Distrik Anggi), Sorong Selatan (Inanwatan dan Moswaren), Tambrauw (Sausapor), Teluk Bintuni (Manimeri), dan Maybrat (Ayamaru),” ujar Rinaldy.