Rabu 14 Nov 2018 15:47 WIB

LPM Kementan Jaga Ketahanan Pangan di Masyarakat

Eksistensi LPM harus terus ditingkatkan dan dikelola berkelanjutan

Red: EH Ismail
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri (ditengah, batik lengan panjang).
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri (ditengah, batik lengan panjang).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian terus berupaya menjaga ketersediaan pangan dan pencapaian ketahanan pangan di tingkat masyarakat dengan program Lumbung Pangan Masyarakat (LPM). Untuk memantau perkembangan LPM, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan Risfaheri, melakukan kunjungan lapangan di Yogyakarta untuk melihat kegiatan pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM). 

"Sesuai arahan Kepala BKP, kami diminta membuat inovasi dan terobosan-terobosan. Tidak bekerja dengan pola lama. Makanya kami langsung turun ke lapangan," kata Risfaheri di sela-sela Pertemuan Evaluasi Kegiatan BKP 2018 dan Perencanaan  2019 di Yogyakarta.

Didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi DI Yogyakarta dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sleman, Risfaheri mengunjungi  LPM Laskar Mandiri di Desa Sumberrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.

Ketua LPM Laskar Mandiri, Kamidi mengatakan, LPM tersebut telah menerima  bantuan pemerintah berupa uang ataupun fisik barang. Pada 2015 mendapat dana bantuan sosial alokasi APBN  Rp20 juta untuk membeli gabah sebagai stok pangan kelompok setara 4.030 kg GKG.

"Pada 2016 kami juga mendapat bantuan natura 1.075 kg (gkg) dari Dinas Ketahanan Pangan Sleman, dan sarana pendukung berupa 1 unit trolley dan 1 unit timbangan digital," ujar Kamidi.

Selanjutnya 2017, kelompok ini juga mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sleman satu unit alat perontok (power threser) dan satu unit alat pengukur kadar air gabah.

Risfaheri menekankan eksistensi LPM harus  terus ditingkatkan dan dikelola berkelanjutan.

"LPM ini sudah bagus. Kedepannya saya minta dapat membangun kemitraan untuk pengelolaan stok komersial yang ada di lumbung, sehingga perkembangan kelompok akan semakin cepat," ujar Risfaheri.

Perkembangan stok gabah yang dikelola LPM Laskar Mandiri, awalnya 5,1 ton terdiri dari 2,1 ton disimpan sebagai iron stock,  dan 3 ton diputar sebagai simpan pinjam ke anggota kelompok. Selain stok yang dimiliki oleh kelompok tersebut juga mencakup stok yang diperoleh dari iuran anggota sebanyak 10 kg per anggota kelompok.

Dengan sejumlah bantuan yang telah diberikan, LPM Laskar Mandiri terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kinerjanya di dalam mendukung penguatan ketersediaan pangan dan pencapaian ketahanan pangan di tingkat masyarakat.

Upaya tersebut dilakukan dengan menguatkan ikatan kerjasama antar anggota dan terus menguatkan jejaring kerjasama dengan pihak-pihak diluar kelompok.  Beberapa kegiatan kelompok yang sudah berjalan diantaranya arisan anggota sebesar Rp 5 ribu per anggota, simpanan pokok anggota berupa uang dan gabah dengan total akumulasi untuk uang sebesar Rp 2.600 ribu dan gabah sebesar 110 Kg. Kelompok juga  mengadakan simpanan wajib bagi 63 anggotanya sejak 2016, sebesar Rp 8 ribu per anggota.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement