REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs rupiah ditutup melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin, (12/11). Berdasarkan data Bloomberg, pelemahannya mencapai 0,97 persen atau 142 poin di level Rp 14.820 per dolar AS.
Sebelumnya pagi, mata uang Garuda tersebut melemah 70 poin atau 0,48 persen di Rp 14.748 per dolar AS. Kemudian siang tadi sedikit menguat meski masih bergerak di zona merah yakni melemah 0,46 persen atau 68 poin ke Rp 14.746 per dolar AS.
Sementara berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.747 per dolar AS. Nilai tersebut melemah dibandingkan posisi akhir pekan lalu, (9/11), di Rp 14.632 per dolar AS.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, pergerakan rupiah kembali melemah. Hal itu secara tren, telah membuka peluang pelemahan kembali.
"Apalagi sentimen yang ada masih mendukung kenaikan dolar AS. Dengan begitu dapat menahan pergerakan kurs rupiah," ujar Reza di Jakarta, Senin, (11/12).
Pelemahan tersebut, kata dia, memang masih membuat laju rupiah tidak kembali menyentuh level Rp 15 ribuan per dolar AS. Hanya saja menurutnya, perlu adanya dukungan positif untuk mengimbangi terapresiasinya dolar AS.
"Diharapkan sentimen yang ada dapat lebih positif untuk membuat Rupiah kembali menguat. Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan kenaikan rupiah," katanya.