REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Ratusan perangkat desa dan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas. Pelatihan yang digelar pekan lalu itu dilakukan agar pengelolaan BUMDes dan pemerintahan desa bisa dapat melakukan proses manajemen secara lebih optimal.
Ketua Pelaksana Pelatihan, Ihsan Anwari, menyebut jika saat ini, secara legalitas, pengurus BUMDes dan para perangkat desa di Kecamatan Sukaresmi sudah sesuai dengan aturan. Namun, untuk kompetensi sebagai perangkat desa dan pengurus BUMDes, seluruhnya masih membutuhkan pembinaan dan pembelajaran.
"Memang saat ini pengurus BUMDes di Sukaremi kebanyakan diisi anak-anak muda, tetapi permasalahannya ada di kompetensi mereka. Dengan adanya pelatihan yang diinisiasi oleh SEGD (Star Energy Geothermal Darajat) Ltd yang diinisiasi YASIP (Yayasan Sinergi Inisiasi Pembangunan) ini menjadi sesuatu hal yang sangat disyukuri dan dinanti-nanti di Sukaresmi," ujarnya, Senin (12/11).
Kemendes PDTT Bantu Pengembangan Objek Wisata Solok Selatan
Dengan pelatihan itu, lanjutnya, ada semangat untuk bisa lebih kompetitif dan memberikan sumbangsih maksimal bagi masyarakat. Apalagi saat ini tujuh desa di Kecamatan Sukaresmi sudah terbentuk BUMDes, namun tidak seluruhnya aktif karena ada permasalahan dalam kemampuan pengelolaaan.
"Untuk aparat desa memang sebelumnya pernah dilatih oleh pemerintah, tapi masih kurang sehingga pelatihan ini merupakan hal yang luar biasa karena diinisiasi oleh perusahaan. Dan tentunya dampak yang kita harapkan ada pola pikir dan pola aksi di lapangan yang berubah ke arah lebih baik karena pengetahuan pengurus BUMDes dan aparat desa yang bertambah," katanya.
Untuk pelatihan kapasitas pengurus BUMDes, para peserta dilatih tentang tata cara pengelolaan, sistem, hingga kegiatan dan cara memilih pangsa pasar produk yang dikeluarkan. Selain itu, para pengurus juga dilatih tata cara pengelolaan mulai dari pembentukan dan perencanaan hingga pelaksanaan.
"Kegiatan ini tentunya menjadi pencerahan, namun kita berharap kegiatan ini tidak selesai sampai disini saja, baik programnya yang serupa atau pun yang lainnya. Kita ingin membangun ekonomi masyarakat sebagaimana nawacita presiden yaitu membangun negara dari pinggiran, dan pinggiran itu adalah desa ujung tombaknya," kata Ihsan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Cinta Damai.
Ketua YASIP, Usang Suhendar menyebut jika kegiatan pelatihan yang diinisiasi oleh YASIP memang sesuai dengan kondisi kebutuhan lapangan agar memberikan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat. Setelah melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak di Kecamatan Banyuresmi, lanjut dia, hal yang dibutuhkan adalah peningkatan kapasitas perangkat desa dan pengurus BUMDes.
"Dengan semangat pembangunan di desa, tentunya kita berharap agar kemudian pelatihan ini bisa diaplikasikan di lapangan dan masyarakat betul-betul merasakan manfaatnya. Mungkin peserta yang mengikuti pelatihan tidak seluruh aparat desa dan pengurus BUMDes, tetapi kita berharap sekali agar pengetahuan yang didapatkan selama pelatihan bisa ditularkan kepada yang lainnya," katanya.