Jumat 09 Nov 2018 17:52 WIB

Menko Darmin: Penurunan CAD Baru Terasa di Kuartal IV 2018

Arus modal mulai masuk kembali ke Indonesia.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi ekspor impor.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Ilustrasi ekspor impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penurunan tingkat defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) baru akan terasa di kuartal IV 2018. Menurut Darmin, butuh waktu sebelum kebijakan pemerintah seperti wajib Biodiesel 20 persen bisa berdampak pada level CAD. 

"Ini perlu waktu. Misalnya B20, itu baru satu bulan (dalam kuartal III 2018). Tapi, kalau lihat data Oktober atau November pasti berbeda," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Jumat (9/11).

Darmin mengakui, CAD pada kuartal III 2018 akan melebar dibandingkan kuartal II 2018 yang sebesar tiga persen terhadap PDB. Dia menjelaskan, hal itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif tinggi pada kuartal III 2018 yang sebesar 5,17 persen. Hal itu, ujarnya membuat pertumbuhan impor tetap tinggi.

Sementara, dari sisi ekspor, Indonesia justru menghadapi tantangan berupa perang dagang serta kebijakan India mengenakan bea masuk tinggi terhadap minyak kelapa sawit.

Kendati demikian, Darmin menilai hal itu belum mengkhawatirkan. Ini karena, menurut Darmin, arus modal mulai masuk kembali ke Indonesia.

"Sehingga sebetulnya, walau ada defisit di transaksi berjalan, di transaksi modal dan finansialnya tidak terlalu besar," kata Darmin.

Pada 2019, Darmin meyakini neraca dagang Indonesia akan kembali surplus. Meski, ujarnya, hal itu belum bisa mengatasi persoalan CAD.

"Kalau persoalan transaksi berjalannya itu kita sudah dari tahun 1970. Itu tidak bisa dalam satu atau dua tahun diubah," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement