REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan berbagai UKM di Indonesia menyerap 97 persen tenaga kerja di dalam negeri dan 56 persen diantaranya berasal dari total investasi bisnis.
Berkembangnya bisnis UKM tersebut tidak terlepas dari peran transaksi perdagangan secara online atau e commerce di tanah air. Aneka transaksi keuangan lintas batas negara sudah banyak dilakukan pelaku usaha kecil hingga besar. Namun, para pelaku usaha tersebut menemui sejumlah kendala.
Seperti inefisiensi yang ditemui ketika melakukan transaksi internasional di Indonesia. Dari batas transaksi bulanan hingga mengisi formulir panjang secara manual. Belum lagi arus lalu-lintas dana dari dan menuju bank.
Hal itulah mendorong munculnya bisnis pendanaan fintech di tanah air. "Kami memangkas semua kendala dengan menghadirkan pengalaman daring yang mudah sehingg kami memiliki solusinya," kata Hiroyuki Kiga, salah satu Pendiri dan COO Wallex dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/11).
Singapura dan Indonesia merupakan sektor berskala besar dengan perdagangan barang-barang senilai hampir USD 28 miliar (data OEC) pada 2016.
Melihat potensi itu, Wallex Technologies, sebuah perusahaan pendanaan 'fintech' resmi meluncur di Indonesia. Perusahaan ini mengantongi ijin transfer dana dari Bank Indonesia dan ijin pengiriman uang dari Monetary Authority of Singapore. Kini Wallex menyediakan jasa di kedua negara tersebut.
Armand Widjaja, Central Capital Ventura, unit bisnis milik Bank Central Asia (BCA) di sektor Investasi tekfin mengatakan, Wallex menyediakan solusi menarik bagi kendala yang dihadapi UKM dalam hal pembayaran lintas negara.
"Investasi kami di Wallex telah membuat BCA bisa lebih baik lagi memahami peran transformasi digital bagi perbankan, dan bagaimana bisa melayani para pelanggan dengan lebih baik lagi," katanya.
Wallex Indonesia diklaim telah menggaet beragam pelanggan UKM. Sebagian besar bergerak di sektor impor barang dan juga melayani berbagai orang yang melakukan pembayaran untuk biaya sekolah di luar negeri.
Dengan dukungan dari sejumlah investor lokal seperti Central Capital Ventura, Wallex kelak memperluas hubungannya dengan BCA dalam rangka menyajikan layanan pembayaran valas dan lintasnegara bagi berbagai UKM.
Dengan dashboard daring yang ringkas, para pelanggan UKM kini bisa melihat dan mengunci sejumlah tarif, membuat instruksi pembayaran serta mengunggah dokumen yang mendasari transaksi.
Semua itu dapat dilakukan pada satu platform. Wallex menawarkan kurs valas (FX) yang kompetitif dalam 30 mata uang dunia, dan hanya mengenakan biaya minimum sebesar Rp 100 ribu dalam setiap pengiriman dana dengan jumlah berapa pun. Layanan ini juga tersedia dalam 24 jam setiap hari.