Jumat 09 Nov 2018 06:12 WIB

Bank Sentral AS Pertahankan Suku Bunga Acuan

The Fed mempertahankan kisaran target untuk suku bunga acuan kisaran 2,0-2,22 persen

The Fed/Ilustrasi
Foto: ABC News
The Fed/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed), pada Kamis (8/11) mempertahan suku bunga utamanya tidak berubah. Kebijakan The Fed ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan menjaga bank sentral di jalur untuk kenaikan suku bunga satu kali lagi pada Desember.

The Fed memutuskan untuk mempertahankan kisaran target untuk suku bunga acuan federal fund (FFR) pada 2,0 hingga 2,25 persen. Keputusan tersebut diambil setelah The Fed melakukan pertemuan kebijakan selama dua hari.

The Fed mengatakan pasar tenaga kerja AS terus menguat dan kegiatan ekonomi telah meningkat pada tingkat yang kuat sejak pertemuan kebijakan terakhir pada September. September lalu The Fedmenaikkan suku untuk ketiga kalinya pada tahun ini.

"Sementara belanja rumah tangga terus tumbuh kuat, pertumbuhan investasi tetap bisnis telah moderat dari laju tercepatnya pada awal tahun," kata The Fed dalam catatannya. Fed menambahkan baik inflasi keseluruhan maupun apa yang disebut inflasi inti untuk barang-barang selain makanan dan energi "tetap dekat" target bank sentral sebesar 2,0 persen.

Pertemuan The Fed dilakukan setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan pekan lalu bahwa ada penambahan 250 ribu lapangan pekerjaan pada Oktober. Angka tersebut lebih besar dari perkiraan.

Sementara tingkat pengangguran tidak berubah tetap di level 3,7 persen, yang menjadi tingkat terendah dalam hampir lima dekade.

"Pertumbuhan ekonomi yang cepat terus mendorong pasar tenaga kerja yang memberikan kombinasi pertumbuhan pekerjaan yang menguntungkan, pertumbuhan angkatan kerja, dan pertumbuhan upah sekarang yang lebih cepat," kata Tim Duy, seorang profesor ekonomi di University of Oregon, dalam posting blog-nya pekan lalu.

"Saya pikir Anda dapat membuat argumen bahwa kita berada di dalam atau di luar lapangan kerja penuh dengan tekanan yang cukup pada ekonomi, yang kita lihat keduanya pertumbuhan upah lebih cepat dan inflasi lebih cepat," kata Duy yang percaya bahwa bank sentral berada di jalur untuk menaikkan suku bunga sekali lagi pada Desember.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement