Kamis 08 Nov 2018 15:04 WIB

Laba Mandiri Syariah Tumbuh 67 Persen pada Kuartal III 2018

Pertumbuhan laba didorong oleh penumbuhan bisnis pembiayaan dan pendanaan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Karyawan Bank Syariah Mandiri menunjukan kartu Mandiri Syariah berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di acara Silaturrahim dan Berbagi Keceriaan (Siaran) Mandiri Syriah, di Jakarta,Ahad (28/10).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan Bank Syariah Mandiri menunjukan kartu Mandiri Syariah berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di acara Silaturrahim dan Berbagi Keceriaan (Siaran) Mandiri Syriah, di Jakarta,Ahad (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 67 persen year on year (yoy) pada Kuartal III 2018. Laba bersih Mandiri Syariah pada Triwulan III 2018 mencapai Rp 435 miliar, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 261 miliar.

Pertumbuhan laba didorong oleh penumbuhan bisnis pembiayaan dan pendanaan, Fee Based Income, perbaikan kualitas pembiayaan, dan efisiensi biaya. Pembiayaan Mandiri Syariah per kuartal III 2018 tumbuh sebesar 11,11 persen dari semula Rp 58,72 triliun pada kuartal III 2017, menjadi Rp 65,24 triliun.

Segmen konsumer mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 28,65 persen yoy dari semula Rp 19,54 triliun menjadi Rp 25,14 triliun. Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menyampaikan perbaikan kualitas bank dapat dilihat dari penurunan NPF Nett semula 3,12 persen menjadi 2,51 persen. Sementara, NPF Gross turun dari 4,69 persen menjadi 3,65 persen.

Toni memaparkan peningkatan FBI cukup mencolok sebesar 16,34 persen dari Rp 681 miliar menjadi Rp 792 miliar pada kuartal III 2018. Peningkatan tersebut disumbang oleh kenaikan transaksi elektronik channel dan bisnis treasury.

Dari sisi Pendanaan, Mandiri Syariah mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10,07 persen dari Rp 74,75 triliun pada kuartal III 2017 menjadi Rp 82,28 triliun. Pertumbuhan tersebut terutama didorong produk Tabungan yang meningkat 13,77 persen menjadi Rp 32,99 triliun per kuartal III 2018.

Mandiri Syariah menargetkan peningkatan pembiayaan dan DPK sekitar 12 persen hingga akhir tahun. Laba bersih diproyeksikan antara Rp 500 sampai Rp 550 miliar dengan pertumbuhan yang sama.

Dengan perolehan tersebut, aset Mandiri Syariah per kuartal III 2018 tumbuh 11,01 persen dari Rp 84,09 triliun per posisi kuartal II 2017 menjadi Rp 93,35 triliun. "Peningkatan ini tentu juga karena tren syariah yang semakin menguat di masyarakat, sehingga Mandiri Syariah bisa fokus untuk pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain," kata Toni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement