REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) mengatakan, kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di pedesaan disebabkan oleh urbanisasi. Adapun, urbanisasi terjadi karena lahan pertanian semakin berkurang akibat pertumbuhan industri yang meluas.
"Sebenarnya akibat industri maka banyak orang di desa yang ikut kerja di industri, di desa lahan makin kecil karena rumah, karena pabrik otomatis tenaga kerja yang bekerja di desa berkurang, (karena) yang sebagiannya tentu ke industri itu atau ya menanam sesuatu yang lebih bernilai," ujar JK ketika ditemui di kantornya, Selasa (6/11).
Jusuf Kalla (JK) menjelaskan, dengan lahan yang semakin berkurang maka banyak warga desa yang melakukan urbanisasi. Untuk mengantisipasi peningkatan angka pengangguran di pedesaan, pemerintah mendorong adanya peningkatan kegiatan industri kecil seperti kerajinan.
Selain itu, pemerintah juga akan mendorong industri agar melakukan ekspansi ke daerah yang belum padat misalnya dari Jawa Barat ke Jawa Tengah. JK tak menampik, ekspansi industri ke daerah akan membuat pekerjaan di sawah berkurang namun di sisi lain akan menciptakan lapangan pekerjaan baru, sehingga perekonoian pedesaan tetap bergerak.
"Jadi memang, industri padat karya sekarang banyak pindah ke Jawa Tengah, pabrik sepatu, pabrik garmen semua bikin pabrik barunya di Jawa Tengah, dan itu bagus supaya ada keseimbangan, nanti juga UMR-nya akan naik pasti," kata JK.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pekerja pertanian di desa yang kian menyusut. Per Agustus, pekerja di sektor pertanian tercatat 35,7 juta orang atau 28,79 persen dari jumlah penduduk bekerja 124,01 juta jiwa. Sementara tahun lalu, jumlah pekerja sektor pertanian di angka 35,9 juta orang atau 29,68 persen dari jumlah penduduk bekerja 121,02 juta orang.
BPS mencatat TPT per Agustus kemarin di angka 5,34 persen atau membaik dari posisi yang sama tahun lalu 5,5 persen. Penurunan ini terjadi di tengah kenaikan angkatan kerja dari 128,06 juta orang menjadi 131,01 juta orang per Agustus kemarin. Artinya, penyerapan tenaga kerja memang berbanding lurus dengan pertambahan jumlah tenaga kerja.
Hanya saja, tingkat pengangguran di desa Agustus kemarin ada di angka 4,04 persen atau naik dari posisi yang sama tahun lalu 4,01 persen. Sementara itu, tingkat pengangguran di kota turun dari 6,79 persen menjadi 6,45 persen.