REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (6/11) pagi bergerak menguat. Kurs rupiah menguat 84 poin ke posisi Rp 14.892 dibandingkan sebelumnya Rp 14.976 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa, mengatakan laju Dolar AS (USD) melemah seiring dengan aksi lepas dolar oleh investor menjelang adanya pemilu tengah semester (midterm election) AS. "Dengan kondisi tersebut, pergerakan Rupiah menguat dengan memanfaatkan pelemahan dolar AS," ujar Reza.
Reza memperkirakan pada hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.983 per dolar AS hingga Rp 14.969 per dolar AS. Meski dirilisnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dianggap di atas ekspektasi namun, tidak cukup kuat mengangkat rupiah pada Senin (5/11) lalu.
Bahkan berbalik melemahnya laju Dolar AS setelah penguatan selama beberapa hari sebelumnya juga tidak direspon positif.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis PDB kuartal III-2018 naik 5,17 persen, di atas ekspektasi sejumlah pengamat yang memperkirakan di angka 5,14 persen. Pertumbuhan ekonomi itu dinilai tertinggi secara tahunan sejak 2014 atau di masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo.
Konsumsi pemerintah pada kuartal III-2018 cukup memberikan kontribusi lebih bagi pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut yang tumbuh 5,17 persen.
Meski dinilai di atas ekspektasi namun, angka tersebut jauh lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 5,27 persen. Oleh karena itu, pelaku pasar memanfaatkan penguatan Rupiah sebelumnya untuk kembali melemah.