Senin 05 Nov 2018 16:48 WIB

Tingkat Pengangguran di Indonesia Turun

Tingkat pengangguran di desa mengalami kenaikan menjadi 4,04 persen.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Friska Yolanda
Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.
Foto: ANTARA
Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka menurut daerah sebesar 5,34 persen pada Agustus 2018. Jumlah ini turun dibandingkan posisi Agustus 2017 yang sebesar 5,50 persen.

"Tingkat pengangguran turun 0,16 persen, tetapi masih ada perbedaan tinggi antara kota dan desa," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/10).

Tingkat pengangguran terbuka adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Pengangguran pada Agustus 2018 tercatat sebesar 7 juta orang atau menurun 40 ribu orang dibandingan Agustus 2017.

BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka di perkotaan pada Agustus 2018 sebesar 6,45 persen atau tercatat lebih tinggi dibandingkan di perdesaan 4,04 persen. Dibandingkan dengan posisi Agustus 2017, tingkat pengangguran terbuka di perkotaan menurun 0,34 persen poin dan di perdesaan meningkat tipis 0,03 persen poin.

Tingkat pengangguran di desa mengalami kenaikan menjadi 4,04 persen dari tahun sebelumnya sebesasr 4,01 persen.

"Penyebab utamanya adalah ada pengurangan tenaga kerja di sektor pertanian. Ini wajar karena kalau terjadi transformasi ekonomi harusnya jumlah tenaga kerja di pertanian semakin lama semakin berkurang," kata Suhariyanto.

BPS juga mencatat tingkat pengangguran terbuka tertinggi menurut pendidikan berasal dari jenjang pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) sebesar 11,24 persen.

Tingkat pengangguran terendah sebesar 2,43 persen terdapat pada penduduk berpendidikan sekolah dasar (SD) ke bawah.

"Untuk SMK masih tertinggi, pemerintah sudah berupaya melakukan beberapa kebijakan memperbaiki kurikulum SMK supaya lebih match dengan kebutuhan tenaga kerja yang ada. Ke depan diharapkan lebih baik," ujar Suhariyanto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement