Sabtu 03 Nov 2018 15:35 WIB

Kemenhub Kaji Cara Ramaikan Bandara Kertajati

Pemerintah tengah mengembangkan akses menuju Bandara Kertajati.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pekerja membersihkan ruang pengambilan bagasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja membersihkan ruang pengambilan bagasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih fokus mengkaji beberapa cara untuk meramaikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kepala Balitbang Kemenhub Sugihardjo mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk meramaikan Bandara Kertajati. 

Salah satu yang harus terus dikembangkan yaitu akses menuju Bandara Kertajati. "Aksesibilitas darat dari dan ke Bandara Kertajati memang perlu dioptimalisasi sambil terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk pengembangan pariwisata di sekitar sana," kata Sugihardjo dalam Lokakarya Forum Wartawan Perhubungan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu (3/11).

Dia menjelaskan, akses darat dari dan ke Bandara Kertajati yang saat ini paling utama dioptimalkan yakni kereta api. Begitu juga akses lain yaitu Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang menjadi akses dari dan ke Bandara Kertajati. 

Sugihardjo menuturkan kereta bandara di lokasi tersebut juga saat ini tengah disiapkan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub. Sementara, Tol Cisumdawu, saat izin progresnya masih terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tak hanya soal akses, Sugihardjo mengatakan transportasi dari dan ke bandara tersebut juga sedang digodok. "Saat ini yang tengah diteliti dan dikembangkan adalah keberadaan angkutan pemandu moda transportasi seperti Damri dan transportasi umum lainnya," jalas Sugohardjo. 

Untuk itu, dia meminta pemerintah setempat dapat bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata. Hal itu dilakukan untuk membuat paket-paket wisata di sekitar Bandara Kertajati agar ramai penumpang. 

Hal itu menurutnya juga bisa didukung dengan memberikan insentif bagi maskapai untuk mengembangkan rute baru. "Walaupun nggak bisa langsung untung, makin lama nanti akan ramai dan maskapai lihat itu (Bandara Kertajati) ramai rute baru sehingga maskapai yang lain ikut," ungkap Sugihardjo.

Baca juga, Meramaikan Lalu Lintas Bandara Kertajati

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement