REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah lembaga penyalur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga beroperasi, di Kampung Kambuaya, Distrik Ayamaru Timur Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa, mengatakan, program BBM satu harga merupakan wujud komitmen pemerintah untuk menyediakan energi berkeadilan bagi masyarakat, sesuai dengan amanat Undang-undang.
“Peresmian Program BBM Satu Harga di Ayamaru ini merupakan titik ke-83 dan sebagai wujud pelaksanaan program pemerintah sesuai amanat Undang-undang,” kata Fanshurullah, Jumat (2/11).
Menurutnya, masyarakat dan pemerintah harus bersinergi untuk ikut mengawasi penyaluran BBM satu harga, sebab BBM ini diperuntukkan untuk masyarakat.
"Oleh karena itu, diharapkan program ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak disalahgunakan," ujarnya.
Regional Manager Retail Fuel Marketing PT Pertamina MOR VIII Maluku Papua, Fanda Chrismianto mengungkapkan, dengan beroperasinya SPBU Kompak ini dapat meringankan memberikan rasa keadilan untuk masyarakat yang tinggal di wilayah terdepan, terluar dan terpencil (3t).
Sebab masyarakat di wilayah tersebut saat ini bisa menikmati harga BBM seperti yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 5.150 per liter untuk solar dan Rp 6.450 per liter untuk premium.
"Dengan hadirnya SPBU Kompak di Ayamaru sebagai bagian dari program BBM Satu Harga, masyarakat dapat menikmati tentu akan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Fanda.
Bupati Kabupaten Maybrat, Bernard Sagrim mengaapresiasi pelaksanaan Program BBM Satu Harga di Ayamaru, karena dengan program dan kebijakan pemerintah ini akan mengurangi beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan BBM.
"Program BBM Satu Harga ini menjawab kebutuhan BBM masyarakat di Kabupaten Maybrat, oleh karena kami menyambut dengan baik program ini. Kami berharap masyarakat menjadi tidak terbebani lagi karena harga BBM sudah sama dengan harga di wilayah lainnya," kata dia.