REPUBLIKA.CO.ID ABU DHABI -- Perbankan Islam mengungguli bank-bank konvensional dalam perolehan pelanggan. Sebanyak 55 persen konsumen di Uni Emirat Arab (UEA) saat ini memiliki setidaknya satu produk perbankan Islam. Nilai sebesar ini naik dibandingkan 47 persen pada 2015.
Indeks ini merupakan survei benchmark yang mengungkapkan kemajuan, penetrasi, dan persepsi sektor perbankan yang sesuai syariah di UAE. Juga, untuk mengungkap tujuan masa depan para pelanggan perbankan nasional.
Sebaliknya, skor penetrasi untuk produk bank konvensional telah menyusut dari 69 persen pada 2017 menjadi 63 persen pada 2018. Demikian disampaikan Gulf Daily News, Selasa (30/10).
Mengomentari hasil Indeks 2018, Wasim Saifi, wakil CEO-Consumer Banking dan Wealth Management di Emirates Islamic, mengatakan perbankan Islam dapat terus memperluas daya tarik dan jangkauannya, melampaui pertumbuhan bank konvensional.
Dengan 85 persen dari populasi perbankan UEA yang terbuka untuk produk perbankan Islam, kata dia, pihaknya dapat mengantisipasi bahwa daya tarik perbankan syariah akan makin kuat.
Saifi menilai Bank syariah telah jelas melakukan pekerjaan luar biasa dalam meningkatkan pengalaman dan proposisi konsumen secara keseluruhan. Survei menunjukkan bahwa responden menganggap bank-bank Islam lebih dapat dipercaya, mendukung masyarakat dengan cara yang berarti dan lebih sehat secara finansial daripada rekan-rekan konvensional mereka. Sementara menunjukkan peningkatan yang ditandai dalam persepsi tentang merangkul teknologi terbaru.
Dalam laporan disebutkan, bank syariah telah membuat kemajuan yang mengesankan dalam persepsi pelanggan pada teknologi, naik enam poin pada 2017. Kemudian pada aplikasi kredit selular naik lima poin dari tahun lalu, sambil mempertahankan keunggulan mereka atas bank konvensional karena dapat dipercaya dan mendukung masyarakat dengan cara yang berarti.
"Kami bertujuan untuk memenuhi dan melampaui tuntutan pelanggan yang berpikiran digital saat ini, saat kami bekerja untuk memenuhi visi Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri UAE dan Penguasa Dubai, untuk menjadikan Dubai sebagai global modal ekonomi Islam," kata Saifi.
Survei konsumen mengukur kemajuan sektor perbankan Islam di UAE dengan melacak perilaku konsumen. Juga, sentimen terhadap produk dan layanan perbankan yang sesuai syariah.
Indeks tolok ukur terhadap empat indikator: ‘penetrasi - pelanggan yang memiliki produk perbankan Islam; persepsi - peringkat rata-rata bank-bank Islam pada berbagai atribut; pengetahuan - pemahaman konsumen tentang istilah perbankan Islam; dan niat - seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berlangganan produk perbankan Islam.