Senin 29 Oct 2018 14:42 WIB

Empat Karyawan Timah Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air

Empat karyawan tersebut ke Pangkalpinang untuk mengunjungi pabrik peleburan timah

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah anggota keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang berada di ruang kedatangan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung (29/10/2018).
Foto: Antara/Hadi Sutrisno
Sejumlah anggota keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang berada di ruang kedatangan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung (29/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat Karyawan PT Timah tercatat sebagai penumpang Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Tanjung Kerawang, Senin (29/10) pagi. VP Coorporate Communication Holding Pertambangan, Rendy Witoelar membenarkan hal tersebut.

"Iya benar beberapa rekan kami dari PT Timah berada di pesawat tersebut. Semoga mereka semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa," ujar Rendy saat dihubungi Republika, Senin (29/10).

Humas PT Timah Anggih Siahaan juga membenarkan hal tersebut. Anggi mengatakan empat karyawan tersebut memang berada di pesawat Lion Air JT-610.

Dari informasi yang dihimpun Republika, empat karyawan tersebut bertolak ke Pangkal Pinang untuk melakukan pengadaan sistem kebutuhan operasional di pabrik peleburan dan pemurnian PT Timah. "Iya, seperti informasi yang dihimpun seperti itu. Tapi kami masih menunggu informasi lebih lanjut. Mohon doa untuk semua," ujar Anggi kepada Republika.

Empat karyawan PT Timah tersebut adalah Tri Yuda Gautama, Nicky Bagus Santo, Filzaladi dan Cosa Rianda Sahab. Tri Yuda Gautama adalah seorang Kepala Bidang Investor Relation yang juga merangkap kepala bidang akuntansi manajemen.

Sedangkan Cosa Rianda Sahab merupakan Staf Sekretaruat Divisi P2P. Cosa merupakan pria kelahiran 8 Juli 1979 yang memiliki dua orang anak.

Sedangkan Filzaladi merupakan Kepala Sub Bagian PPM sebagai asisten Manager. Pria kelahiran 23 Juli 1988 ini merupakan ayah beranak satu. Sedangkan Nicky Bagus Santo merupakan Senior Assistant di Unit Metalurgi Muntok. Nicky pria kelahiran 20 Februari 1983 ini merupakan ayah beranak tiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement