Sabtu 27 Oct 2018 07:29 WIB

Minat UKM Miliki Reksa Dana Terus Meningkat

Dalam dua tahun ke depan investasi Bukareksa bakal melesat dua kali lipat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Minat UKM memiliki reksa dana, saat ini, terus meningkat. Dalam dua tahun ke depan investasi Bukareksa bakal melesat dua kali lipat.
Foto: Foto: Istimewa
Minat UKM memiliki reksa dana, saat ini, terus meningkat. Dalam dua tahun ke depan investasi Bukareksa bakal melesat dua kali lipat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Minat palaku usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki simpanan dalam bentuk investasi reksa dana semakin meningkat. Hal tersebut, salah satunya terlihat pada Bukalapak yang mencatat, 40 persen dari 130 ribu account Bukareksa adalah para pelaku usaha atau penjual. 

Menurut Investment Solution Manager Bukalapak Abdul Hafizh Asri, kendati dari sisi jumlah, investor UKM di Bukareksa masih relatif kecil, namun trendnya terus meningkat. Dari 130 ribu nasabah, sekitar 40 persen adalah seller dan 60 persen pengguna Bukalapak. 

Bahkan, nilai investasi para pelaku usaha rata-rata cukup tinggi, rata-rata Rp 700 ribu per nasabah. “Mereka yang daftar, mayoritas investor awam yang sebelumnya tidak pernah jadi investor reksa dana. Tetapi di Bukalapak, mereka mulai menginvestasikan dananya di reksa dana melalui Bukareksa,” ujar Abdul Hafizh di Bandung, Jumat (26/10). 

Abdul optimistis, pertumbuhan investor Bukareksa akan terus meningkat. Apalagi didorong kemudahan investasi digital yang terus di development. Dia yakin, dalam dua tahun ke depan investasi Bukareksa bakal melesat dua kali lipat.

Bukalapak, tahun ini menargetkan 200 ribu nasabah Bukareksa. Mengingat, dari sisi potensi masih cukup besar. Apalagi, saat ini, pelaku usaha yang tergabung di Bukalapak mencapai 3,5 juta. Targetnya, semua pelaku usaha yang menjadi seller di Bukalapak bisa menjadi investor Bukareksa. 

Target pertama Bukareksa, kata dia, adalah pelapak. Bagaimana selain menjual, mereka bisa saving dana untuk masa depan. "Saat ini, memang seller yang ikut belum terlalu banyak, karena mereka mayoritas belum pernah investasi. Makanya, kami harus sering lakukan edukasi,” katanya. 

Salah satu langkah edukasi yang akan dilakukan Bukalapak, adalah menggelar investasi reksadana. Edukasi akan dilakukan tentang potensi investasi dan risiko yang ada di dalamnya. “Kami harap dapat meningkatkan iklim investasi di Bandung,” katanya.

Menurut Business Development Bareksa, Adam Nugroho, Bareksa sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana yang telah mendapatkan izin OJK, bersama Bukalapak ingin memberikan pemahaman yang lebih maksimal kepada masyarakat mengenai investasi dan strategi investasi reksa dana. Selain untuk meningkatkan literasi keuangan, seminar tersebut digelar, dengan tujuan agar investor bisa menambah nilai investasi dan jangka waktu investasi mereka sehingga mereka bisa mendapat keuntungan optimal dari hasil investasi.

“Saya membantu membuka wawasan agar masyarakat dapat lebih melek tentang pentingnya investasi sedari dini," katanya.

Buka Reksa, kata dia, termasuk salah satu alternatif untuk berinvestasi yang mudah dan aman. Tidak perlu ragu untuk berinvestasi jangka panjang di BukaReksa karena minim risiko dan tentunya cocok untuk profil investor pemula atau yang konservatif menuju moderat.

Adam menilai, menabung saja tidak cukup di era globalisasi dan digital, karena hanya akan tergerus dengan inflasi. Untuk itu, masyarakat perlu berinvestasi dan mampu memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko masing masing. Dengan cara ini, dana yang kita miliki bisa berkembang dengan baik untuk masa depan yang lebih terencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement