Kamis 25 Oct 2018 15:08 WIB

Menhub: Pembangunan Dua Bandara Dorong Ekonomi dan Wisata

Pemerintah masih perlu memperpanjang landasan pacu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo meresmikan bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda dan bandara Maratua Berau hari ini, Kamis (25/10).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo meresmikan bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda dan bandara Maratua Berau hari ini, Kamis (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dua bandara di Kalimantan Timur siang ini, Kamis (25/10). Kedua bandara tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan pariwisata Kalimantan Timur.

Dua bandara itu yakni bandara APT Pranoto Samarinda dan bandara Maratua Berau. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan dua bandara ini untuk menghubungkan langsung daerah Samarinda dengan kota-kota besar lainnya. "Ini juga membahagiakan masyarakat Kalimantan Timur karena selama ini Samarinda harus melalui Balikpapan sehingga membutuhkan waktu yang panjang," kata Budi Karya di bandara APT Pranoto Samarinda.

Pembangunan dua bandara ini diharapkan dapat meningkatkan potensi ekonomi dan juga pariwisata setempat. Menurut Menhub, pembangunan bandara Pranoto Samarinda ini dilakukan oleh pemerintah daerah dengan dukungan dari pemerintah pusat.

photo
Presiden Joko Widodo meresmikan bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda dan bandara Maratua Berau hari ini, Kamis (25/10).

Bandara ini dibangun dengan alokasi anggaran dari APBD Pemda Kaltim sebesar Rp 1,8 triliun dan APBN sebesar Rp 200 miliar. Kendati demikian, pemerintah masih akan melakukan pengembangan bandara untuk memperpanjang runway dan terminal.  

"Bandara ini membutuhkan pengembangan jadi kita harus mempanjang runway dan memperpanjang terminal dan kita mengharapkan sumber dananya dari Kerja Sama Pengelolaan (KSP)," ujar dia.

Bandara APT Pranoto ini memiliki panjang runway 2.250 meter dan mampu melayani penerbangan pesawat Boeing 737-900 ER. Sedangkan gedung terminal bandara yang seluas 12.700 meter dapat menampung penumpang dengan kapasitas 1,5 juta per tahun.

"Kalau kita lihat dari potensinya Kaltim dengan penduduk yang lebih dari tiga sampai empat juta mestinya penumpangnya bisa sampai lima juta, ultimate-nya bisa sampai lima juta," jelas dia.

Lebih lanjut, Menhub juga berharap pembangunan bandara Maratua Berau dapat mendorong pariwisata daerah setempat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement