Selasa 23 Oct 2018 11:15 WIB

'Produksi Minyak Saudi dan Rusia tak Gantikan Iran'

Ekspor minyak Iran tidak dapat dikurangi karena tingginya permintaan di pasar.

Kilang minyak Iran.
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Kilang minyak Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh menyatakan produksi minyak Iran tidak dapat digantikan oleh negara-negara penghasil minyak lainnya jika Teheran terkena sanksi oleh Amerika Serikat pada November. Kedua negara tidak memiliki kapasitas cadangan sebanyak Iran.

"Seperti yang sudah saya katakan berulang kali, tidak ada pengganti minyak Iran di pasar. Produksi Arab Saudi dan Rusia mendekati level tertinggi mereka selama ini dan mereka tidak memiliki kapasitas cadangan untuk memompa lebih banyak untuk menggantikan minyak Iran," katanya seperti dikutip situs kementerian minyak Iran, SHANA, Senin (22/10).

Washington mendorong sekutu-sekutunya untuk memotong impor minyak Iran hingga nol dan akan menerapkan sanksi-sanksi babak baru terhadap penjualan minyak Iran pada November. Tetapi Iran, produsen terbesar ketiga OPEC, telah berulang kali mengatakan bahwa ekspor minyaknya tidak dapat dikurangi hingga nol. Pasalnya, tingkat permintaan di pasar yang tinggi.

Iran juga menyalahkan Presiden AS Donald Trump untuk kenaikan harga minyak yang disebabkan oleh sanksi-sanksi terhadap Teheran. Pengetahuan pasar tentang ketidakmampuan ini telah menaikkan harga sebagai harga rata-rata (minyak mentah), harga minyak telah memperlambat pertumbuhan ekonomi sebagian besar negara-negara konsumen, yang mempengaruhi ekonomi global," katanya.

Baca juga, Harga Minyak Naik Tipis

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement