REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), kurs rupiah dibuka melemah pagi ini, Selasa (23/10). Dilansir Bloomberg, mata uang Garuda tersebut terdepresiasi 10 poin atau 0,07 persen di Rp 15.197 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, rupiah berada di posisi Rp 15.208 per dolar AS. Nilai itu melemah bila dibandingkan posisi kemarin di Rp 15.192 per dolar AS.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail memprediksi, pergerakan rupiah hari ini kemungkinan melemah ke level Rp 15.200 per dolar AS sampai Rp 15.250 per dolar AS. Hal itu dikarenakan penguatan dolar AS yang terus terjadi.
"Pergerakan tersebut jelang RDG BI hari ini yang diperkirakan akan berakhir dengan tidak dinaikkannya BI 7 Days Reverse Repo Rate (suku bunga acuan BI)," jelas Ahmad, Selasa.
Ia menambahkan, koreksi di pasar saham Amerika Serikat (AS) seiring kekhawatiran investor terkait prospek kenaikan tingkat suku bunga di AS juga memengaruhi penguatan kurs dolar AS. Lebih lanjut, ia memperkirakan dolar AS akan menguat terhadap hampir semua mata uang kuat dunia lainnya.
"Penguatan tersebut didorong kembalinya ketidakpastian di pasar keuangan Eropa yang didorong isu kenaikan defisit anggaran negara Italia serta kembali buntunya proses ke luarnya Inggris dari Uni Eropa pascabrexit," tuturnya.