Senin 22 Oct 2018 20:35 WIB

Menteri Darmin Ungkap Data Perberasan Nasional

Total produksi beras mencapai 32,4 juta ton.

Red: Nur Aini
Petugas memeriksa stok beras di Gudang Bulog Baru Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Senin (16/10/2018).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Petugas memeriksa stok beras di Gudang Bulog Baru Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Senin (16/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan sejumlah data beras terbaru usai mengikuti rapat koordinasi tentang metode penghitungan produksi beras di kantor Wakil Presiden.

Darmin mengatakan bahwa luas panen padi pada tahun ini mencapai 10,9 juta hektare dari lahan baku sawah yang mencapai 7,1 juta hektare berdasarkan data yang disiapkan oleh BPS dan BPPT. Berdasarkan data tersebut, terdapat sekitar 54 persen lahan baku sawah yang mengalami panen hingga dua kali.

Ia juga menjelaskan hasil perhitungan BPS menunjukkan bahwa total produksi beras mencapai 32,4 juta ton saat ini. "Itu sudah dihitung mulai dari beras dipanen kemudian setelah dipanen jadi GKP (gabah kering panen), dari GKP ke GKG (gabah kering giling) susut dan hilangnya berapa sudah dihitung," kata Darmin di Jakarta, Senin (22/10).

Di sisi lain, konsumsi beras tahun ini totalnya 29,6 juta ton atau sekitar 2,4 juta ton sebulan, sehingga dengan produksi mencapai 32,4 juta ton masih terdapat kelebihan produksi 2,85 juta ton. Namun, angka surplus produksi tersebut masih di bawah angka sebelumnya yang bisa mencapai kelebihan hingga 20 juta ton.

"Sehingga memang pasokan di pasar tersendat, itu sebabnya di awal tahun kami sudah mulai melihat bahwa stok di Bulog kok rendah sekali. Bahkan pada waktu Maret 2018 mengimpor itu, stok di Bulog 500 ribu ton, itu terlalu rendah," kata Darmin.

Baca: BPS: Luas Lahan Sawah Menyusut

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement