Jumat 19 Oct 2018 17:45 WIB

Mudahkan Pengajuan Dana Bergulir, LPDB Gandeng Enam Fintech

LPDB juga bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo (tengah) menyampaikan perkembangan penyerapan dana bergulir tahun 2018 kepada wartawan di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (19/10).
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo (tengah) menyampaikan perkembangan penyerapan dana bergulir tahun 2018 kepada wartawan di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) menggandeng enam lembaga financial technology (fintech). Hal ini diharapkan mampu mempermudah dan mempercepat proses pengajuan dana bergulir oleh calon mitra.

Direktur Bisnis LPDB KUMKM Iman Pribadi mengatakan, fintech nantinya akan menjadi platform untuk mengajukan dana bergulir. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada saat itu mengusulkan 29 fintech atau tekfin.

Melalui beauty contest, kini sudah ada enam lembaga fintech di antaranya. Enam tekfin tersebut memiliki model kerja yang berbeda.

"Reputasi minimal beroperasi dua tahun," katanya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (19/10).

Sebanyak enam lembaga fintech yang terpilih adalah PT investree Radhika Jaya (lnvestree), PT Aman Cermat Cepat (Klik ACC), PT Pasar Dana Pinjaman (Danamas), PT Lunaria Annua Teknologi (Koinworks), PT Indonusa Bara Sejahtera (Taralite) dan PT Igrow Resources Indonesia (iGrow).

Kerja sama dengan fintech ini sejalan dengan upaya pemerintah yang memang sedang mendorong ekonomi digital. Sebagai lembaga inklusif, LPDB pun ingin menempatkan porsinya.

Selain menggandeng tekfin yang ada, LPDB KUMKM juga merangkul perguruan tinggi yang memiliki program kewirausahaan. Saat ini, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Universitas Prasetiya Mulya. 

Iman mengatakan, kerja sama ini guna mendukung perkembangan kewirausahaan di kalangan perguruan tinggi. LPDB KUMKM telah menyiapkan dana bergulir sebesar Rp 100 miliar yang bisa dimanfaatkan para wirausaha pemula di lingkungan perguruan tinggi untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Maksimal pinjaman untuk program Wirausaha Pemula itu sekitar Rp 50 hingga Rp 250 juta per wirausaha dengan bunga rendah yaitu 9,5 persen per tahun. Hal ini diharapkan dapat dimanfaatkan kalangan mahasiswa untuk melakukan bisnis. 

Dalam waktu dekat kerja sama akan meluas dengan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Universitas Jember maupun perguruan tinggi lainnya. 

Berbagai sinergi yang dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan penyaluran dana bergulir terutama tahun depan. "Tahun 2019 LPDB bukan hanya bicara penyaluran tapi berapa besar yang menerima, berapa banyak sektor unggulan yang terdampak, serta fokus pada pemanfaatan," katanya.

Pada tahun ini, LPDB KUMKM memang berfokus pada perbaikan infrastruktur. Perbaikan infrastruktur ini termasuk melakukan review pada ribuan proposal yang masuk. Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang memiliki fungsi layanan, menurutnya, sudah seharusnya menanggapi ribuan dokumen yang telah masuk.

Baca juga, Penyaluran Dana Bergulir Belum Penuhi Target

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement