Jumat 19 Oct 2018 15:59 WIB

Surveyor Indonesia Perkuat Digitalisasi Jembatan Timbang

Digitalisasi untuk mengurangi pelanggaran muatan truk.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan mengenai kerja sama  digitalisasi jembatan timbang denan PT Surveyor Indonesia (Persero), Jumat  (19/10).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan mengenai kerja sama digitalisasi jembatan timbang denan PT Surveyor Indonesia (Persero), Jumat (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Surveyor Indonesia (Persero) akan memperkuat sistem digitalisasi jembatan timbang yang saat ini tengah dioptimalkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan saat ini sudah bekerja sama dengan Surveyor Indonesia untuk mendigitalisasi jembatan timbang. 

Budi menginginkan jembatan timbang akan dijalankan dengan sistem digital agar pengawasan pelanggaran truk yang muatannya berlebih bisa lebih optimal. "Apabila dikerjakan manual, seperti sekarang yang terjdadi akan ada pengulangan kekecewaan yang ada (pelanggaran truk kelebihan muatan dan dimensi," kata Budi usai menghadiri rapat pimpinan Surveyor Indonesia di Jakarta, Kamis (19/10). 

Dia menegaskan untuk selanjutnya yang harus dilakukan terhadap optimalisasi jembatan timbang yaitu dengan sistem pemeriksaan tidak dengan cara manual. Meskipun begitu, Budi mengakui pemerintah juga memprediksi adanya komplen dari para pelaku usaha yang menggunakan truk untuk pengiriman barang. 

Hanya saja, Budi menganggap kerja sama dengan Surveyor Indonesia menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. "Saya akan beri dua kesempatan kerja sama bagi Surveyor Indonesia yaitu jembatan timbang dan sertifikasi kapal. Kalau dilakukan dengan cara baru menjadi hal yang baik bagi Surveyor Indonesia dan Kemenhub," jelas Budi. 

Budi mengatakan dengan menggunakan sistem digital dalam penerapan jembatan timbang maka jika terjadi pelanggaran akan terekam di pemantauan pusat. Dengan begitu, pemerintah atau pemegang tanggung jawab bisa lebih cepat memberikan tindakan tertentu. 

Selain soal pengawasan jembatan timbang, Budi menilai ada sisi positif lain setelah jembatan timbang menggunakan sistem digital. "Nanti bisa ada konsolidasi data yang bisa dilakukan saat ada pemantauan dilakukan dengan sistem digital," tutur Budi. 

Kemenhub mulai 1 Agustus 2018 menindak kendaraan yang bermuatan dan berdimensi lebih dengan mengoptimalkan jembatan timbang. Sebanyak tiga jembatan timbang dijadikan yaitu di Losarang Indramayu, Karawang, dan Widang Tuban Jawa Timur.

"Ketiga jembatan timbang ini merupakan konsentrasi Menteri Perhubungan untuk ditingkatkan kualitasnya sebagai pilot project supaya perfroma jembatan timbang yang lain seperti itu baik SDM, sistem, teknologi informasi, pengawasan, serta sarana dan prasarananya," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi saat ditemui di Jakarta, Jumat (6/7).

Baca juga, Surveyor Indonesia Resmi Operatori Jembatan Timbang Ini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement