REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol layang Jakarta-Cikampek bila telah digunakan maka akan bermanfaat untuk mengurai kemacetan. Selain juga bisa memangkas biaya logistik.
"Keberadaan tol ini tentunya akan memperlancar pergerakan orang dan barang, serta memangkas biaya logistik maupun delivery time sehingga bisa lebih efisien," kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (15/10).
Ia mengungkapkan bahwa ruas tol sepanjang 38 Km mulai dari SS Cikunir hingga Karawang tersebut ditargetkan selesai pada akhir Maret 2019. Menteri Basuki mengatakan dengan adanya tol layang Jakarta-Cikampek, maka akan memisahkan pengguna tol jarak jauh dengan pengguna jarak dekat.
Dengan kata lain, ungkap Basuki, pengendara yang menempuh jarak jauh bisa menggunakan tol layang tersebut dan turun di ujung jalan tol layang. Sehingga, kata dia, akan mengurai kepadatan dan memangkas waktu tempuh, baik kendaraan yang menuju kawasan industri di Karawang atau Cibitung maupun yang menuju Cikampek-Semarang dan Padalarang-Bandung.
"Pembangunan ruas tol ini merupakan bagian dari tol Trans Jawa yang sudah akan tersambung pada akhir 2018," jelas Menteri Basuki.
Jalan tol ini merupakan prakarsa badan usaha dengan hak pengusahaan dipegang oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek dengan biaya konstruksi hingga sebesar Rp 13,53 triliun. Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan mempercepat penyelesaian proyek pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek sehingga bisa dioperasionalkan guna mengurangi kemacetan di ruas tol tersebut.
"Kami akan berupaya agar cepat selesai dan Jakarta-Cikampek akan berfungsi ideal kembali," kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani dalam jumpa pers seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, 5 September.
Desi menyampaikan permohonan maafnya kepada warga terkait dengan kemacetan yang ditimbulkan oleh proyek di tol Jakarta-Cikampek. Proyek tersebut merupakan bentuk kerja sama operasi (KSO) antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk yang menandatangani kontrak dengan PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC), selaku anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).