Ahad 14 Oct 2018 14:37 WIB

Nielsen: Industri Indonesia Masih Diantara 2.0 dan 3.0

Industri akan berjalan dengan sangat efisien dengan teknologi

Teknologi Informasi (ilustrasi)
Foto: tnea.in
Teknologi Informasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam dunia industri teknologi saat ini pertumbuhan begitu cepat dan selalu berganti sehingga begitu banyak tantangan yang harus kita hadapi untuk industri 4.0 dan diharapkan masyarakat juga  bisa mengikuti perkembangan industri yang berkembang.

"Tantangan begitu banyak, multi challange ini masyarakat harus mengerti bahwa industri akan berjalan dengan sangat efisien dengan teknologi. Pada saat terjadi efisiensi masyarakat harus bisa mencari peluang baru untuk bekerja," kata Managing Director Nielsen Indonesia, Agus Nurudin.

Sehingga masyarakat perlu mempersiapkan diri untuk menyambut industri 4.0 yang akan banyak mengubah kerja dan  kehidupan masyarakat.

"Dalam persiapan ini, mohon maaf yah, apa Indonesia sudah siap, para pekerja sudah siap? Karena pabrik-pabrik nantinya hanya  akan dikontrol dengan cloud Yang bisa dikontrol dari jarak jauh dan di pabrik misalnya, nanti hanya ada lima orang, saya jujur, menurut saya itu penting untuk diikuti tapi kita harus tahu tahapan yang paling tepat di Indonesia itu tahapan yang berapa itu yang perlu kita pertimbangkan," katanya

Agus Nurudin menambahkan. Indonesia sekarang masih berada di antara tahapan industri 2.0 dan 3.0. Agus Nurudin mengatakan bahwa hanya baru ada beberapa saja yang sudah siap untuk mengikuti konsep industri 4.0.

"Untuk industri 4.0 itu hanya beberapa kategori tertentu saja yang sudah siap, dengan perusahaan yang berbasis teknologi misalnya Gojek, perusahaan itu mempunyai potensi kesana dalam waktu yang cepat tapi sekarang masih di 3.0 dan juga perusahaan Google yang ada di Indonesia," imbuhnya dihadapan awak media.

Managing Director Nielsen Indonesia, juga memberikan saran agar masyarakat bisa tetap eksis di dalam dunia pekerjaan,  yang dimana  mengharuskan perusahannya untuk mengikuti  perkembangan industri saat nanti.

"Yang  dibutuhkan dalam industri 4.0 adalah talent-talent yang jago dibidangnya,  jika ada yang hanya mempunyai kemampuan biasa-biasa saja nah ini yang harus mencari tempat baru untuk mendapatkan pekerjaan lain," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement