Ahad 14 Oct 2018 13:57 WIB

OJK: Jack Ma akan Bantu Kembangkan Fintech Indonesia

Jack Ma tawarkan melatih 1000 pemimpin teknologi per tahun dalam waktu 1 dekade

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) bersama Pendiri Alibaba Jack Ma (kanan) menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) bersama Pendiri Alibaba Jack Ma (kanan) menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JIMBARAN -- CEO dan Founder Alibaba Group Jack Ma menjadi penasihat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengembangkan teknologi finansial atau Fintech.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, melalui kerja sama antara Alibaba Group dan pemerintah Indonesia, Jack Ma akan memandu OJK mengenai digital ekonomi.

"Jadi apa-apa yang bisa kita pelajari dari Jack Ma dan timnya, ini suatu hal yang bagus. Mereka akan memberikan advice kepada kita, apa yang bisa kita optimalkan," jelas Wimboh usai acara OJK Internasional Research Seminar Financial Sector Development and The Future of Finance di Jimbaran, Bali, Ahad (14/10).

Dalam kerja sama ini, Alibaba Group akan memberikan capacity building kepada para ahli teknologi dan sektor keuangan Indonesia. Dari situ diharapkan Alibaba Group dengan fintech Alipay nya dapat memberikan saran dan membantu sektor industri teknologi finansial (fintech) di Indonesia dapat tumbuh optimal. 

"Harapannya bisa membantu kita menyiapkan Fintech dan produk teknologi lain, yang tentunya bisa memberikan satu pekerjaan baru atau value added bagi ekonomi kita. Selain capacity building, diskusi kami juga membahas mengenai data base," jelas Wimboh.

Sebelumnya Jack Ma mengungkapkan isi kerja samanya dengan pemerintah Indonesia mengenai capacity building para ahli teknologi dan ekonomi digital di Indonesia.

"Kami menawarkan (ke pemerintah Indonesia) selama sepuluh tahun, setiap tahunnya melatih 1000 pemimpin teknologi. Jadi kami memberi banyak kesempatan kepada generasi muda Indonesia untuk belajar," ujar Jack Ma dalam konferensi pers usai rapat dengan pemerintah Indonesia di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10).

Pelatihan yang dilakukan oleh Alibaba akan berfokus kepada para developers dan engineers yang bergerak di bidang teknologi. Selain itu, ia juga mengundang para entrepreneur untuk mengikuti pelatihan.

Dengan training ini, kata Jack Ma, diharapkan semakin banyak entrepreneur yang dapat memajukan usaha kecil dan menengah (UKM). Selain kerja sama pelatihan ini, pihaknya juga berencana untuk berinvestasi di berbagai bidang di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement