Senin 09 Jan 2023 19:25 WIB

Saham Alibaba Menguat Usai Jack Ma Lepaskan Kendali Atas Ant Group

Jack Ma akan menyerahkan kendali atas Ant Group.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung melewati stan Ant Group di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, China pada Senin, 6 September 2021.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pengunjung melewati stan Ant Group di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, China pada Senin, 6 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham-saham yang terafiliasi dengan Ant Group melonjak tajam setelah Jack Ma bersedia melepas dan melakukan perombakan atas raksasa fintech tersebut. Saham Alibaba yang tercatat di Hong Kong menguat hingga 7 persen.

Saham Longshine Technology Group, Jilin Zhengyuan, Shanghai Golden Bridge Infotech, Orbbec dan Hundsun Technologies juga mengalami kenaikan. Ant secara tidak langsung memiliki saham di sejumlah perusahaan itu mulai lebih dari 20 persen hingga kurang dari 5 persen.

Baca Juga

Pihak Ant mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa sang pendiri, Jack Ma, akan menyerahkan kendali atas perusahaan tekonologi tersebut. Perombakan struktur organisasi perusahaan dilakukan merespons tindakan keras pemerintah Beijing.

Redmond Wong, ahli strategi pasar Tiongkok Raya di Saxo Markets, Hong Kong, mengatakan penyerahan kendali Jack Ma atas Ant dan bisnis lainnya akan membantu menghilangkan beberapa ketidakpastian dan membuka jalan untuk mengembangkan dan memperluas bisnis grup.

Menurut Wong, penyerahan kendali Jack Ma atas Ant menjadi sentimen positif bagi sektor internet China.

"Seharusnya itu menghilangkan beberapa kekhawatiran pihak berwenang tentang kelompok tersebut karena perubahan itu kemungkinan merupakan hasil negosiasi dengan pihak berwenang," kata Wong dilansir Reuters, Senin (9/1/2023). 

Kepala Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China (CBIRC), Guo Shuqing,  mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa perbaikan bisnis keuangan dari 14 perusahaan teknologi telah selesai. Namun beberapa lainnya masih perlu diselesaikan. Namun Guo tidak menyebutkan nama perusahaan yang masih bermasalah tersebut.

Sebelumnya, Ant telah berencana untuk melantai di bursa saham. IPO Ant senilai 37 miliar dolar AS yang diperkirakan akan menjadi yang terbesar di dunia, dibatalkan pada November 2020. Regulator memaksa perusahaan teknologi melakukan restrukturisasi dan pimpinannya harus melepaskan kendali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement